BOJONEGORO, iNews.id - Pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), akan membangun pabrik etanol-metanol di Kabupaten Bojonegoro.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia baru-baru ini mengatakan, rencana pembangunan pabrik tersebut berdasarkan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto, untuk mempercepat pembangunan industri metanol dan etanol. Langkah itu diambil untuk mengurangi ketergantungan impor solar yang mencapai 80% dari kebutuhan dalam negeri.
Berikut kami rangkum sejumlah fakta terkait rencana pendirian pabrik tersebut :
1. Total nilai investasi yang digelontorkan
Menteri ESDM menjelaskan, jika Pembangunan tersebut diperkirakan menelan investasi sebesar US$ 1,2 miliar, atau setara Rp 19 triliun, jika kurs rupiah terhadap dolar Rp 15.870.
2. Lokasi rencana berdirinya pabrik
Berdasarkan informasi dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Pemkab Bojonegoro, rencana pembangunan pabrik tersebut berada di wilayah Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Kecamatan Gayam, Bojonegoro.
3. Lahan untuk pembangunan pabrik
Dalam data yang dikutip dari BKPM / Kementerian ESDM itu, laham yang dibutuhkan sekitar 10 hektar. Lahan tersebut berasal dari Perhutani dan warga.
4. Total serapan tenaga kerja
Berdasarkan informasi yang disampaikan di laman DPMPTSP, pabrik tersebut hanya mampu meneyerap sebanyak 150 tenaga kerja, namun itu saat waktu operasional, jumlah tenaga kerja saat pra atau dalam tahap pembangunan dipastikan lebih besar.
5. Lahan produksi bahan baku serapannya
Untuk mendirikan pabrik tersebut dibutuhkan 10 hektar lahan, namun untuk produksi bahan baku diperkirakan mampu menyetap 30 ribu hektar lahan bahan baku, terutama jagung. Dengan jumlah bahan baku yang diserap selama setahun, diperkirakan mencapai 337.500 ton.
Berikut infografis soal rencana pembangunan pabrik Metanol, dikutip laman Dinas PMPTSP Pemkab Bojonegoro, yang dibuat pada tahun 2022. Saat itu nilai investasinya selama 10 tahun disebut mencapai Rp 15 triliun.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait