Bojonegoro.iNews.id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan memulai program penyerahan makanan tambahan bagi kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan penderita TBC. Kegiatan ini secara simbolis dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Purwosari, Kamis (5/6/2025), dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah dan Ketua TP PKK Cantika Wahono.
Program ini menjadi bagian dari upaya Pemkab dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, berbudaya, dan berakhlak, sejalan dengan visi daerah dalam menurunkan angka stunting, memperbaiki status gizi, dan memperkuat penanganan penyakit menular seperti TBC.
Kegiatan akan dilanjutkan di dua titik lainnya, yaitu Kecamatan Kepohbaru dan Kapas, sebagai bagian dari pemerataan akses pangan bergizi.
“Pemberian makanan tambahan, terutama yang kaya protein hewani, sangat penting. Tapi perlu diingat, kebersihan diri dan lingkungan juga menentukan status gizi. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus diterapkan secara konsisten,” jelas Cantika Wahono dalam sambutannya.
Wabup Nurul Azizah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program ini. Menurutnya, penyerahan makanan tambahan adalah investasi jangka panjang dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
“Ini bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang masa depan Bojonegoro yang lebih kuat secara kesehatan dan sosial,” ungkapnya.
Usai penyerahan simbolis, Wabup dan Ketua TP PKK melakukan kunjungan ke rumah dua penderita TBC di wilayah Purwosari, sebagai bentuk pengawasan langsung dan dukungan moral bagi pasien.
Tahun 2025, Dinas Kesehatan Bojonegoro menargetkan bantuan makanan tambahan untuk:
• 621 kasus masalah gizi
• 1.372 balita stunting di 28 kecamatan dan 35 puskesmas
• 587 ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK)
• 31 anak dengan gizi buruk
Pada kesempatan tersebut, TP PKK juga memberikan apresiasi atas capaian Posyandu Desa Sukowati, yang berhasil menembus 5 besar tingkat Provinsi Jawa Timur dan akan mewakili Jatim di tingkat nasional.
“Keberhasilan ini menjadi inspirasi dan contoh praktik baik bagi posyandu lain di Bojonegoro,” imbuh Cantika.
Dinas Kesehatan dan TP PKK memastikan program akan terus dipantau dan dilanjutkan, demi mewujudkan masyarakat Bojonegoro yang sehat, makmur, dan membanggakan.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait