Trump Ancam Negara BRICS dengan Tarif 10 Persen: “Mereka Lawan Amerika”

Anton Suhartono
Presiden Prabowo saat berfoto bersama di forum KTT BRICS. (Foto: Setpres)

Washington, D.C, iNewsBojonegoro.id - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan pernyataan kontroversial dengan mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen kepada negara-negara anggota BRICS. Trump menuduh blok kerja sama negara-negara berkembang itu sebagai ancaman langsung terhadap ekonomi dan kekuatan moneter AS.

“Mereka harus membayar 10 persen jika berada di BRICS, karena BRICS didirikan untuk menyakiti kita,” ujar Trump dalam rapat kabinet yang digelar di Gedung Putih, seperti dilansir Anadolu, Rabu (9/7/2025).

Trump menuding bahwa BRICS—yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, serta sejumlah negara lain yang tertarik bergabung—berusaha mendegradasi dominasi dolar AS dalam sistem keuangan global.

“BRICS didirikan untuk mendegradasi dolar kita, mengambil dan menahannya. Mereka ingin mencabutnya sebagai standar. Tidak apa-apa, jika mereka ingin bermain seperti itu, saya juga bisa bermain,” ujarnya.

Lebih lanjut, Trump menegaskan bahwa negara mana pun yang memutuskan untuk bergabung dengan BRICS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen secara otomatis. Ia menyatakan tidak akan memberikan pengecualian terhadap kebijakan ini.

“Mereka harus membayar tarif 10 persen hanya karena satu alasan itu, dan mereka tidak akan sendirian,” tegasnya.

Pernyataan keras ini juga disampaikan Trump melalui akun media sosial miliknya, Truth Social. Ia menulis bahwa negara mana pun yang mendukung kebijakan anti-Amerika BRICS akan dikenakan tarif masuk tambahan tanpa kecuali.

Kebijakan ini menandai sikap konfrontatif Trump terhadap aliansi ekonomi global yang dianggap menantang hegemoni Amerika, terutama di tengah upaya BRICS memperluas pengaruhnya di negara-negara berkembang dan mendorong pengurangan ketergantungan terhadap dolar AS.

Pernyataan tersebut menuai reaksi beragam dari para pengamat dan pelaku ekonomi internasional yang menilai kebijakan tarif sepihak dapat memicu ketegangan perdagangan baru dan mengguncang stabilitas pasar global.

Editor : Dedi Mahdi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network