MADIUN, iNewsBojonegoro.id – Kota Madiun punya gawe, Kamis (14/7/2022). Wali Kota Madiun Maidi menggelar prosesi adat Medioen Mantu sebanyak 9 pasangan sekaligus memecahkan rekor MURI 104 pisang sambung tuwuh, yang digunakan dalam prosesi adat Medioen Mantu. Sambung tuwuh memiliki arti khusus sekaligus media pembelajaran. Wali Kota Madiun, Maidi menyebut sambuh tuwuh merupakan simbol kebahagiaan.
‘’Orang mantu itu pasti bahagia. Sambung tuwuh ini menyimbulkan kebahagiaan itu,’’ kata Wali Kota Madiun Maidi dikutip dari media resmi Pemkot Madiun, Kamis (14/7/2022). Proses Medioen Mantu ini disiarkan langsung melalui akun Pemkot Madiun Facebook dan Youtube. Prosesi dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Pasangan pengantin diarak keliling di jalan protokol Kota Madiun.
Maidi menjelaskan, sambung tuwuh merupakan media pembelajaran bagi masyarakat. Khususnya, generasi saat ini. Seperti diketahui sambung tuwuh merupakan bagian dari prosesi temu pengantin adat Jawa. Sambung tuwuh merupakan ubo rampe sakral. Terdiri dari setandan pisang raja beserta pohonnya, cengkir gading, juga daun beringin dan kemuning. Namun, tidak dipungkiri banyak yang mungkin tidak mengetahuinya. Sebab, sudah banyak prosesi pengantin yang mengacu adat lain atau bahkan bertemakan luar negeri.
‘’Sambung tuwuh ini masih kental di daerah pedesaan. Kita, biarpun kota, jangan meninggalkan adat ini. Anak-anak sekarang juga harus tahu. Ini sebagai media pembelajaran,’’ imbuhnya sembari menyebut pemasangan sambung tuwuh di Jalan Pahlawan Kota Madiun telah selesai.
Karenanya, peserta didik dilibatkan dalam prosesi Medioen Mantu ini. Setidaknya, sepasang pelajar dilibatkan untuk menjadi domas dan manggala. Mereka akan berjaga ditiap-tiap sambung tuwuh. Artinya, ada ratusan pelajar yang terlibat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati menjelaskan, anak-anak harus selalu diberikan pemahaman dan edukasi tentang kebudayaan. Salah satunya, sambung tuwuh dalam prosesi pernikahan adat Jawa. Hal itu, penting agar budaya warisan leluhur tersebut tidak lekang ditelan zaman.
‘’Jadi biarpun saat ini era digitalisasi, anak-anak peserta didik juga harus adat-adat dan kebudayaan dimana mereka tinggal,’’ ungkapnya.
Lismawati menyebut sambung tuwuh yang terpasang bukan berjumlah 104. Namun, ada 114 sambuh tuwuh yang terpasang dari titik nol Kota Madiun sampai di Mapolres Madiun Kota. Dengan jumlah sebanyak itu, Kota Madiun bakal memecahkan rekor Muri prosesei pernikahan adat dengan pemasangan sambung tuwuh terbanyak. ‘’Selama ini kan belum ada yang menggelar pernikahan dengan sambung tuwuh sebanyak itu,’’ pungkasnya.
Editor : Prayudianto