JOMBANG, iNewsBojonegoro.id - Bayi di Jombang meninggal dunia setelah proses persalinannya di RSUD Jombang gagal. Bayi tidak bisa keluar sempurna dan meninggal dunia setelah permintaan operasi caesar ditolak rumah sakit.
Kasus kematian bayi ini pun viral di media sosial setelah keluarga pasien mengunggah keluhanya di Twitter. Mereka menganggap pihak rumah sakit bertindak ceroboh, tidak segera melakukan operasi sesuai rujukan puskesmas hingga berujung kematian bayi.
Sementara itu, orang tua bayi masih terlihat syok. Ayah bayi Yovi Widianto (26) warga Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang bahkan masih terlihat sedih.
Dia tidak menduga buah hatinya Cahaya Rembulan gagal lahir ke dunia dengan selamat. Yovi mengaku menyesal, karena kegagalan itu terjadi hanya karena pihak rumah sakit tidak melakukan operasi sesauai rujukan puskesmas.
Yovi menjelaskan, sejak masa kehamilan, istrinya kontrol rutin. Selama itu, dokter selalu mengingatkan bahwa nanti harus operasi caesar. Alasannya, kondisi istrinya, Rohmah, tidak memungkinkan untuk melahirkan normal karena pinggulnya yang kecil.
Selain itu dia juga memiliki riwayat hypertensi dan gula darahnya tinggi. Karenanya, saat akan melahirkan dan pergi ke Puskesmas Sumobito, pihak puskesmas segera merujuk istrinya ke RSUD Jombang untuk operasi caesar.
Namun, setibanya di RSUD Jombang, petugas justru memaksa Rohmah melahirkan normal dengan dalih kondisinya sudah siap untuk melahirkan normal. Akibatnya saat proses kelahiran berlangsung dan kepalanya sudah keluar, proses kelahirannya tiba-tiba macet sehingga leher bayi tercekik dan meninggal dunia.
Untuk menyelamatkan ibunya, dokter kemudian terpaksa memotong kepala bayi lalu mengambil tubuhnya yang masih didalam rahim dengan cara operasi caesar.
Atas sikap tim medis RSUD Jombang, Yovi mengaku kecewa, sebab sejak awal ia dan istrinya sudah berkali-kali meminta untuk operasi caesar.
"Istri saya waktu itu juga sudah tanya, kenapa tidak dioperasi. Tapi katanya masih bisa norma. Tapi setelah dilakukan persalinan, akhirnya gagal," katanya.
Sementara itu, pihak RSUD Jombang membantah anggapan tidak mau melakukan operasi caesar terhadap bayi Rohmah. Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Jombang dr Vidya Buana menjelaskan, saat tiba di RSUD Jombang, posisi bayi Rohmah sudah berada di pangkal rahim, sehingga dokter memutuskan untuk melahirkan normal.
Terkait proses kelahirannya yang kemudian macet hingga menyebabkan leher bayi tercekik dan meninggal dunia, dokter memutuskan untuk segera menyelamatkan nyawa Rohmah dengan cara memotong kepala bayi dan mengambil tubuhnya melalui operasi caesar.
"Waktu datang sudah bukaan tujuh, sehingga dilakukan persalinan normal," katanya.
Editor : Prayudianto