TUBAN, iNewsBojonegoro.id - Seorang pemuda asal Lingkungan Kiring, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Berjuang untuk mandiri agar tidak bergantung kepada orang tua saja karena setelah lulus SMK namun tidak bisa melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, pemuda ini menekuni usaha bisnis.
Peternak lebah klanceng Verry Firdaus (23) mengaku, sudah 2 tahun terakhir menekuni usaha ini. Awal mula tertarik dan ikut tetangganya dalam mengawali ternak lebah. Kemudian ia mencoba beli 70 kotak bibit lebah klanceng, per kotak harga Rp 200 ribu. Kemudian mencari lebah sendiri di alam bebas.
"Per kotak bisa menghasilkan madu minimal 150 ml, harganya kalau dijual per botol 150 ml Rp 100 ribu," ungkapnya, Jumat (19/8/2022).
Diakuinya, dalam usaha ternak lebah penghasil madu klanceng ini, dari sisi kemudahannya tidak usah memberi makan. Kesulitannya, kadang kalau sudah panen 5 kali lebahnya sering kabur.
"Untuk pemasarannya, hasil madu klanceng ternak kami sudah bisa menembus pasar Surabaya, Lamongan, Bojonegoro dan beberapa apotek lokal," ujarnya.
Selain mengembangkan usaha ternak madu klanceng di lingkungan rumahnya, pemuda ini sekarang juga telah menyediakan kotak bibit ternak untuk dijual bagi peternak pemula.
"Kotak bibitnya ini selain masyarakat Tuban juga ada yang dari luar daerah, seperti Malang, Bojonegoro dan Lamongan," imbuhnya.
Hingga saat ini, selain menyediakan kotak bibit untuk dijual, ratusan kotak juga masih produktif menjadi sarang lebah madu klanceng penghasil pundi rupiah dengan masa panen 3 hingga 4 bulan.
"Saat ini ada sedikitnya 280 kotak yang masih produktif menjadi sarang lebah, 1 kotak minim panen 150 ml, maka 280 kotak tinggal mengalikan," bebernya.
Ia juga mengaku, bisnis ini masih menjanjikan, karena masih jarang orang tahu peluangnya.
"Yang penting tekun dan tahu peluang pasar," pungkasnya.
Editor : Prayudianto