Sebagai catatan sejarah, ekspedisi Pamalayu ini juga untuk menjalin kekuatan dari kerajaan - kerajaan di kawasan Pulau Sumatera menghadapi Kekaisaran Mongol dari Dinasti Yuan, yang berkedudukan di Khanbalik, atau sekarang bernama Beijing. Saat itu Dinasti Yuan telah terkenal sebagai Dinasti Mongol, sedang melakukan ekspansi wilayah bahkan memiliki bentangan wilayah sangat luas, dari Korea hingga Rusia.
Kemudian Timur Tengah yang salah satu gerakannya adalah menghancurkan Dinasti Baghdad, pusat kekuasaan Abbasiyah dan Eropa Timur. Pada masa-masa itu Dinas Mongol juga berusaha mengadakan perluasan di antaranya ke Jepang dan Jawa. Jadi ekspedisi Pamalayu ini secara langsung ingin menghadang kehadiran armada Mongol masuk ke perairan Jawa.
Tak hanya berhasil menaklukkan Melayu, Kerajaan Singasari juga berhasil menguasai wilayah Pulau Bali. Penaklukan pulau Dewata ini konon terjadi pada 1284 Masehi, saat itu Kertanegara membawa raja Bali sebagai tawanan. Raja Bali itu dibawah menjadi tahanan menghadap ke Kerajaan Singasari.
Meski di awal sempat menimbulkan pro kontra di internal pejabat Kerajaan Singasari, nyatanya ekspedisi ini benar - benar terwujud. Kertanegara akhirnya mengirimkan sejumlah pasukan besar pada 1275 Masehi ke wilayah Melayu di bawah komando Kebo Anabrang.
Usaha Kertanegara ini akhirnya tak sia - sia, sebab pada 1286 bumi Melayu berhasil ditaklukkan dan dikuasai oleh Singasari. Usai keberhasilan menaklukkan Melayu, Raja Kertanegara kembali mengirimkan utusan tambahan yang dipimpin oleh rakryan maha mantri Dyah Adwayabrahma, dengan membawa arca Amoghapasa.
Arca ini dimaksudkan untuk tanda persahabatan dan hubungan diplomatik dengan Kerajaan Dharmasraya yang saat itu diperintah oleh sri maharaja srimat tribhuwanaraja mauliwarmmadewa.
Editor : Prayudianto