get app
inews
Aa Read Next : TGB Sopiri Ganjar Pranowo, Yusuf Lakaseng: 2 Figur yang Saling Melengkapi

Ganjar dan Sultan HB X Semangati Pemuda Seluruh Pelosok Tanah Air, Ini Pesannya

Senin, 22 Agustus 2022 | 12:07 WIB
header img
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan semangat kepada pemuda seluruh pelosok tanah air. Foto : Istimewa

YOGYAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan semangat kepada pemuda seluruh pelosok tanah air. Para pemuda itu tergabung dalam forum generasi berencana (GenRe) nasional. 

Ganjar mengatakan masa depan generasi masa depan bisa terancam apabila masih banyak pernikahan dini, pergaulan atau seks bebas, dan pengaruh narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza). Apalagi hasil survei BKKBN terbaru ditemukan banyak janda usia sekolah (JUS).

"Perkawinan dini, hari ini masih banyak. BKKBN tadi menyampaikan ada janda usia sekolah (JUS) yang mulai banyak ditemukan. Kalau seperti ini generasi kita akan terancam," kata Ganjar usai memberikan motivasi dalam acara Jambore Duta GenRe dan Ajang Kreativitas Remaja (Adujak Nasional) di Yogyakarta, Minggu (21/8/2022) malam.

Dia mengatakan, generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan adalah generasi muda yang bebas dari pernikahan dini, seks di luar nikah, dan pengaruh napza. Generasi itulah yang betul-betul harus disiapkan mulai saat ini. 

"Jadi kalau kita mau bicara menyiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan dengan segala tantangannya, mereka musti bebas. Bebas dari pengaruh narkoba, mereka musti bebas dari perkawinan dini. Kalau mereka sudah menikah di usia dini, mentalnya tidak siap, kesehatan tidak siap, potensi stunting juga tinggi. PR berikutnya tidak akan selesai," katanya

Dia kemudian memaparkan bagaimana cara agar generasi muda dapat terbebas dari tiga hal itu. Salah satunya adalah mengajak dan memberikan pemahaman mengenai bahaya pernikahan dini, seks di luar nikah, dan Napza. Duta GenRe (Generasi Berencana) dapat mengambil peran itu sebagai juru bicara dengan cara-cara yang populer dan mudah diterima oleh teman sebaya.

"Kita harapkan mereka makin kreatif, makin sering bertemu, makin sering diberi tugas. Lalu mereka berbicara dengan generasinya tentang jangan menikah dini, jangan terlibat narkoba. Kamu musti aktif untuk mengajak anak-anak seusiamu sekolah, belajar, dan menggapai cita-cita. Maka potensi-potensi terjadinya (ancaman) tadi itu bisa kita cegah," ujarnya.

Menurutnya, keterlibatan Duta GenRe itu juga penting karena dapat menjadi agen-agen pencegahan stunting sejak awal. Artinya mereka lebih tahu bagaimana merencanakan masa depan dan dapat membedakan mana hal positif dan mana yang negatif untuk dilakukan.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan para perwakilan Duta GenRe yang hadir dari seluruh Indonesia ini tentu bertemu untuk menyatukan program sesuai ikrar yang telah diucapkan. Tapi selain itu diharapkan para remaja dan generasi muda dari berbagai etnik itu juga dapat bertukar pengetahuan, tradisi, dan budaya.

"Kita sebagai anak bangsa dengan etnik berbeda-beda harus menghargai sesama, tidak boleh ada dominasi karena kita dilindungi oleh konstitusi. Anda semua bertemu tidak untuk sekadar kenal seseorang dari etnik lain tetapi juga budaya yang ada di republik ini," kata Sultan.

 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut