BOJONEGORO, iNews.id – Hingga pertengahan bulan oktober tahun 2024 ini, serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro, masih di angka sekitar 39 persen.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Djoko Lukito. Menurutnya, ada sejumlah kendala yang menyebabkan serapan anggaran masih rendah, meski saat ini sudah menjelang ahir tahun 2024.
“Kendalanya adalah server Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang sangat lemot, bahkan sangat lemot,” jelasnya, saat diwawancara di komplek kantor Pemkab, (11/10/24).
Djoko menambahkan, jika lemotnya system SIPD tersebut berdampak pada perencanaan dan pencairan anggaran. Sehingga membuat salah satunya pada serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 yang masih rendah.
Menindak lanjuti masalah tersebut, ia mengaku, pemkab Bojonegoro telah mengirimkan surat ke Kemendagri untuk meminta solusi sebab server tersebut langsung dari pusat yang sangat lambat diakses. Lampatnya system saat diakses juga membuat BPKAD hanya bisa mencetak 10 Surat Perintah Membayar (SPM).
Selain faktor lemotnya system SIPD, kendala lain yang menyebabkan serapan anggaran selalu renda di ABPD pemkab Bojonegoro adalah karena molornya proses lelang, terutama di OPD yang banyak melakukan pekerjaan fisik, seperti dinas pekerjaan umum baik itu, Bina Marga, Sumber Daya Air, maupun Cipta Karya.
Editor : Arika Hutama