BOJONEGORO.INEWS.ID - Setelah sepekan dilakukan operasi pencarian, Tim SAR gabungan belum bisa menemukan seorang kakek yang hanyut di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Kanor, Kecamatan Kanor Bojonegoro.
Setelah tak kunjung membuahkan hasil, Pencarian kakek bernama Taslam (60) inipun ahirnya dihentikan oleh petugas.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengungkapkan, pencarian hingga hari ketujuh masih belum membuahkan hasil. Meskipun operasi SAR sebelumnya dilakukan hingga radius 56 kilometer.
“Hasilnya masih nihil, pencarian dihentikan,” ungkap Any, sapaanya, senin (27/1/2025) petang.
Menurut Kalaksa, Penghentian operasi SAR ini, telah disetujui oleh pihak keluarga korban dan forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forpimcam) Kanor, dalam apel penutupan pencarian dihari ketujuh, yang diikuti seluruh personel SAR gabungan.
Namun, mantan Camat Kepohbaru ini menghimbau, jika suatu saat terdapat warga yang melihat korban mengapung di sepanjang Sungai Bengawan Solo, untuk segera melapor ke pihak yang berkaitan, sehingga pihaknya akan segera mengevakuasi.
“Segera melapor, jika terdapat warga yang melihat korban mengapung di Bengawan Solo,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Seorang warga di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dilaporkan hanyut tenggelam di Sungai Bengawan Solo.
Korban bernama Taslam (60) ini, diduga terpeleset saat mencari kayu di pinggir sungai, Selasa (21/1/2025).
Kejadian itu bermula pada sekitar pukul 15.00 WIB, Taslam sedang mencari kayu bakar di tepian sungai bengawan solo, kemudian terpleset dan terbawa arus, dimana kondisi tinggi muka air (TMA) saat ini sedang tinggi.
"Dan salah satu warga melihat korban tenggelam segera melapor dan mencari pertolongan,” ujar Kalaksa.
Editor : Arika Hutama