DPRD Bojonegoro Cek Lokasi Bangunan Penahan Tebing Rp40 Miliar yang ambrol

BOJONEGORO.INEWS.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro, melakukan inspeksi atau mengecek lokasi bangunan penahan tebing sungai bengawan solo, yang berada di Desa Lebaksari dan Tanggungan, Kecamatan Baureno.
Inspeksi ini dilakukan oleh Komisi D DPRD Bojonegoro, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi Sukur Priyanto, bersama segenap anggota, pada Senin siang (17/2/2025).
Dalam kegiatan tersebut, wakil rakyat ini melihat langsung bangunan penahan tebing yang kondisinya memprihatinkan. Padahal baru baru seumur jagung, yang selesai dikerjakan pada bulan Desember 2024 kemarin.
Wakil Ketua Komisi D Sukur Priyanto mengatakan, sedikitnya ada 4 rekomendasi yang dia sampaikan, setelah melihat kualitas bangunan yang disebutnya jauh dari harapan. Seperti meminta kontraktor untuk bertanggungjawab dan mencegah agar kerusakan tidak meluas.
"Kita minta kepada kontraktor pelaksana, untuk bagaimana mencegah agar bangunan yang masih bagus tidak ikut rusak, karena ini masih musim penghujan," ungkapnya.
Selain itu, menurut Sukur, warga dan pemerintah desa hingga kecematan setempat untuk ikut mendukung agar masalah ambrolnya bangunan penahan tebing bisa diselesaikan. Di luar persoalan lain yang kini ditangani pihak aparat penegak hukum.
"Kita minta ada hitam diatas putih, terkait perbaikan penahan tebing, sambil menunggu hasil rekomendasi teknis dari ahli untuk penanganan selanjutnya," tambahnya.
Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air (PU SDA) Pemkab Bojonegoro yang ikut mendampingi kunjungan dewan ini menyampaikan, jika saat ini proses perbaikan sudah dilakukan.
"Kondisi tebing kita sudah analisa sejak awal, mulai Januari awal hingga akhir ada penurunan tanah," ungkap Iwan Kristian, Kabid PU SDA Bojonegoro.
Menurut Iwan, setelah ambrolnya bangunan penahan tebing itu, pihaknya langsung mengundang semua konsultan Pengawas dan perencana. Dari kontraktor juga datangkan tim ahli.
"Kita tangani menyeluruh,tidak hanya titik yang rusak. Bronjong kita ambil, alat berat seperti crane juga akan kita datangkan, tapu masih kendala akses jalan yang saat ini ada perbaikan," tambahnya.
"Kami juga memberi waktu 150 hari bagi pelaksana proyek untuk melakukan perbaikan, tapi melihat situasi dan kondisi, masih memungkinkan bertambah karena masih ada perawatan selama setahun," pungkasnya.
Editor : Arika Hutama