get app
inews
Aa Text
Read Next : Bangunan Penahan Tebing Senilai Rp40 Miliar di Bojonegoro Ambrol, Ini Harapan Warga Setempat

Perbaikan Bangunan Tebing Rp40 Miliar yang Ambrol, Tunggu Rekomendasi dari ITS Surabaya

Selasa, 18 Februari 2025 | 10:04 WIB
header img
Bangunan penahan tebing bengawan solo yang ambrol. (Foto: Dedi Mahdi / iNews)

BOJONEGORO.INEWS.ID - Rusaknya bangunan penahan tebing Sungai Bengawan Solo, di Desa Lebaksari dan Tanggungan Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, menjadi sorotan publik. Pasalnya bangunan yang menelan anggaran Rp40 miliar itu masih seumur jagung, tapi sudah rusak.

Setelah ramai diberitakan, Komisi D DPRD Bojonegoro melakukan inspeksi, pada Senin (17/2/25), untuk melihat langsung kondisi bangunan penahan tebing, yang dibiayai APBD Bojonegoro 2024 melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) ini.

Wakil Ketua Komisi D Sukur Priyanto mengatakan, sedikitnya ada 4 rekomendasi yang dia sampaikan, setelah melihat kualitas bangunan yang disebutnya jauh dari harapan. Seperti meminta kontraktor untuk bertanggungjawab dan mencegah agar kerusakan tidak meluas.

"Kita minta kepada kontraktor pelaksana, untuk bagaimana mencegah agar bangunan yang masih bagus tidak ikut rusak, karena ini masih musim penghujan," ungkapnya, senin (17/2/25).


Selain itu, menurut Sukur, warga dan pemerintah desa hingga kecematan setempat untuk ikut mendukung agar masalah ambrolnya bangunan penahan tebing bisa diselesaikan. Di luar persoalan lain yang kini ditangani pihak aparat penegak hukum.

"Kita minta ada hitam diatas putih, terkait perbaikan penahan tebing, sambil menunggu hasil rekomendasi teknis dari ahli untuk penanganan selanjutnya," tambahnya.

Perwakilan dari kontraktor, perencana dan pengawas ikut mendampingi inspeksi yang dilakukan DPRD Bojonegoro. Juru bicara PT Indopenta Bumi Permai, selaku pelaksana proyek Adriyana mengatakan, jika saat ini pihaknya masih menunggu uji laboratorium dan rekomendasi teknis (rekomtek) dari ahli.

"Kita masih menunggu petunjuk teknis dari ITS Surabaya, hasilnya bisa keluar antara 10 sampai 12 hari," jelasnya.

Menurut Adriyana, hasil rekomendasi teknis dari ITS itu, nantinya akan dijadikan dasar atau rujukan untuk melakukan perbaikan selanjutnya.

Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air (PU SDA) Pemkab Bojonegoro yang ikut mendampingi kunjungan dewan ini menyampaikan, jika saat ini proses perbaikan sudah dilakukan.

"Kondisi tebing kita sudah analisa sejak awal, mulai Januari awal hingga akhir ada penurunan tanah," ungkap Iwan Kristian, Kabid PU SDA Bojonegoro.

Menurut Iwan, setelah ambrolnya bangunan penahan tebing itu, pihaknya langsung mengundang semua konsultan Pengawas dan perencana. Dari kontraktor juga datangkan tim ahli. 

"Kita tangani menyeluruh,tidak hanya titik yang rusak. Bronjong kita ambil, alat berat seperti crane juga akan kita datangkan, tapu masih kendala akses jalan yang saat ini ada perbaikan," tambahnya.

"Kami juga memberi waktu 150 hari bagi pelaksana proyek untuk melakukan perbaikan, tapi melihat situasi dan kondisi, masih memungkinkan bertambah karena masih ada perawatan selama setahun," pungkasnya.

 

 

Editor : Arika Hutama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut