get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Bojonegoro yang Hilang di Sungai Jepang Ditemukan Meninggal Dunia

Cerita Sri Mulyani, Berjuang untuk Mengatasi Stunting di Gayam Bojonegoro

Sabtu, 01 Maret 2025 | 17:43 WIB
header img
Momen kegiatan Forum diskusi pencegahan stunting. (Foto: Arika / iNews Bojonegoro)

BOJONEGORO.INEWS.ID - Sri Mulyati, 46 tahun, kader kesehatan Desa Katur, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro faham betul karakter tetangganya. 

Bahkan dia mengenali pola asuh masing-masing warga di sana. Melalui posyandu, dia dan 10 kader lainnya sering menyampaikan pentingnya gizi bagi ibu hamil dan balita. Terutama kampanye pencegahan stunting.

Namun, tidak semua warga memahami implementasi pencegahan dini agar terhindar dari stunting. Apalagi kondisi ekonomi dan pendidikan sebagian masyarakat masih rendah. Sehingga bantuan berbagai pihak menjadi penting. Termasuk dukungan dari Pemerintah.

Sri senang dengan adanya Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan Stunting di Desa Katur pada 25 Februari 2025 lalu. Sebuah diskusi yang diselenggarakan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan ISTeK ICsada Bojonegoro dengan tema "Cegah Stunting, Keluarga Peduli, Generasi Mandiri!"

“Diskusi semacam ini memberi kita energi baru, kita bergerak bersama,” ucap Sri kepada media pada Sabtu (1/3/2025).

Sri meyakini bahwa FGD ini sangat penting untuk menyamakan persepsi tentang stunting. Dia berharap, dapat merumuskan strategi yang efektif dan dukungan nyata dari berbagai pihak. Pada kesempatan tersebut dia juga bisa menceritakan kondisi di lapangan secara langsung.

“Koordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait menjadi lebih mudah,” imbuhnya.

Camat Gayam, Palupi Hadi Ratih Dewanti, mengatakan bahwa kolaborasi berbagai pihak dalam FGD ini diharapkan mampu menekan angka stunting.

“Kami berkomitmen untuk mendukung setiap rekomendasi yang dihasilkan," ujarnya.

Palupi menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya peran keluarga. Lingkungan juga berperan dalam memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. Setiap anak harus memiliki kesempatan untuk berkembang maksimal.

FGD ini merupakan bagian dari Program Aku Sehat 2025. Program ini diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited sebagai bagian dari komitmen di bidang kesehatan. Melalui program ini, EMCL turut ambil bagian dalam upaya pemerintah meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, termasuk masalah stunting.

Perwakilan EMCL, Joni Wicaksono menyampaikan bahwa persoalan stunting tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Kata dia, butuh kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi multi pihak sehingga bisa saling membantu.

“Kami berharap ke depan tidak ada lagi balita stunting di Kabupaten Bojonegoro," imbuhnya.

Diskusi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk ibu-ibu PKK, kader Kesehatan, bidan desa, Puskesmas, dan musyawarah pimpinan Kecamatan Gayam. Mereka berbagi pengalaman dan merumuskan strategi yang dapat diterapkan di masyarakat.

Melalui kolaborasi berbagai pihak, FGD ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan di tingkat lokal.

Upaya bersama ini akan berhasil jika tercapai penurunan angka stunting dan peningkatan status gizi anak. Selain itu, peningkatan akses air bersih dan sanitasi juga menjadi indikator penting.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut