Pesan Menko PMK Pratikno ke Bupati Wahono: Jangan Cari Kekayaan dari Bojonegoro

BOJONEGORO.INEWS.ID - Momen hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, dimanfaatkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, pulang ke kampung halaman di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) ini menghadiri acara halal bi halal, yang diselenggarakan oleh keluarga besar Mannah dan Ademos, di Dolok Cozy Space (The DOZS), di komplek GOR Dolokgede, selasa siang (1/4/25).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono - Nurul Azizah. Dalam sambutanya, Pratikno menyinggung sejumlah hal terkait Bojonegoro, salah satunya soal pertumbuhan ekonomi Kota Migas yang dianggap masih rendah.
"Pertumbuhan ekonomi Bojonegoro hanya separuh dari nasional. Ini Mas Bupati pasti cenut-cenut," ungkapnya, sambil disambut tawa peserta yang hadir.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Kabupaten Bojonegoro Tahun 2024 tumbuh sebesar 1,67 persen. Jika dilihat dari PDRB non migas, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro tumbuh sebesar 5,15 persen.
Mantan Mensesneg 2 periode ini juga berpesan kepada Bupati Setyo Wahono, yang merupakan adik kandungnya agar tidak mencari kekayaan dari Bojonegoro.
"Jangan mencari kekayaan dari Bojonegoro. Tapi buatlah rakyat kaya," tambahnya.
"Selamat bertugas mas bupati. Kita semua siap membantu mas bupati dan bu wabup bekerja dengan benar," pungkas Pratikno.
Acara halal bi halal bertemakan Mudik Medhayoh Bojonegoro ini dihadiri ratusan warga dari berbagai kalangan. Serta diikuti sebanyak 32 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal setempat yang menyediakan beraneka makanan dan minuman secara gratis.
Para tamu dapat menikmati beragam suguhan. Seperti bakso, mie ayam, soto ayam, opor ayam, sampai sajian nasi pecel dan lontong sambal tahu kecap yang dibungkus daun jati. Begitu pun ragam minuman yang terhampar di meja stand, banyak pilihan sesuai selera.
Editor : Arika Hutama