get app
inews
Aa Text
Read Next : Amankan Perayaan Kenaikan Yesus Kristus di Bojonegoro, Ratusan Personel Polisi Dikerahkan

100 Hari Kerja Wahono-Nurul: 8 Quick Win, Gebrakan Menuju Bojonegoro Maju

Jum'at, 30 Mei 2025 | 21:54 WIB
header img
Bupati dan Wabup Bojonegoro saat menyapa masyarakat. (Foto: Prokopim)

BOJONEGORO.INEWS.ID — Seratus hari sudah kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah sejak dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025. Dalam waktu singkat, keduanya berhasil menyalakan harapan baru bagi masyarakat Bojonegoro melalui delapan program unggulan atau quick wins yang berhasil dituntaskan.

Dengan mengusung visi Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan, pasangan kepala daerah ini langsung tancap gas mengimplementasikan strategi pembangunan inklusif dan responsif, yang menyentuh langsung kebutuhan warga. Kepemimpinan kolaboratif dan penuh empati menjadi fondasi dalam menyatukan seluruh elemen masyarakat.

“Tanpa kebersamaan, semua program tidak akan bisa berjalan maksimal,” tegas Bupati Wahono, yang dikenal dengan pendekatannya yang merakyat.

Quick Win: Fondasi Menuju Bojonegoro Maju

1. Transparansi dan Komunikasi Dua Arah

Transparansi menjadi kunci utama dalam tata kelola pemerintahan. Melalui program SAPA BUPATI yang digelar rutin di Pendopo Malowopati, masyarakat bebas menyampaikan aspirasi langsung. Aspirasi pun ditindaklanjuti secara cepat dan konkret. Selain itu, program Medhayoh memungkinkan Bupati mendatangi langsung rumah warga untuk mendengar keluhan dan mencari solusi. Akses komunikasi juga diperluas melalui WhatsApp.

Pemkab Bojonegoro juga terus meningkatkan kualitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk mendukung layanan yang efisien dan akuntabel.

2. Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan

Berbagai program terobosan diluncurkan untuk menurunkan angka kemiskinan, termasuk:

• GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri) bekerja sama dengan ExxonMobil Cepu Limited, menyasar warga prasejahtera.

• Program domba kesejahteraan dan ternak lele dalam buis beton.

• Bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), sambungan listrik gratis, dan pembangunan sanitasi.

• Asuransi usaha tani dan MoU dengan Bulog untuk pembelian gabah petani seharga Rp6.500/kg.

• Pemanfaatan drone sprayer dan Jagongan Petani Milenial untuk memperkuat ketahanan pangan.

• BPJS Ketenagakerjaan bagi 157.058 pekerja rentan dan 35.688 penerima insentif daerah.

• Program Luwih Apik menggantikan santunan duka (sanduk) dengan perlindungan ketenagakerjaan.

3. Revitalisasi BUMD untuk Ketahanan Daerah

Pemkab memfinalisasi pembentukan Dana Abadi Pendidikan yang akan dikelola BUMD untuk mendukung pendidikan berkelanjutan. Juga diinisiasi pembentukan BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) serta optimalisasi BUMD Pangan Mandiri dalam sektor pertanian.

4. Air Bersih untuk Semua

Melalui program Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH), daerah rawan kekeringan seperti Kecamatan Sekar kini dapat menikmati air bersih. Kerja sama dengan BBWS juga dilakukan untuk optimalisasi pengairan lahan pertanian. Deteksi geolistrik dengan TNI AD telah menemukan tiga sumber air baru. Target 25.000 sambungan PDAM juga telah dicanangkan hingga 2026.

5. Pendidikan Berkualitas dan Inklusif

Beragam program pendidikan telah digulirkan:

• Beasiswa “10 Sarjana 1 Desa”, beasiswa scientist, dan beasiswa tugas akhir.

• Pembukaan SMAN 2 Pamong Praja, satu-satunya sekolah pamong praja di Indonesia.

• Percepatan pendidikan kesetaraan Paket B dan C.

• Dorongan pendidikan spesialis untuk memperkuat layanan RSUD.

6. Layanan Kesehatan Prima dan Modern

RSUD Sosodoro Djatikoesoemo kini memiliki Pusat Layanan Jantung Terpadu, sebagai bagian dari langkah menaikkan kelas rumah sakit. Inovasi digital juga dilakukan melalui:

• SATELIT (Saluran Telemedicine Puskesmas Terintegrasi).

• WASIAT (WhatsApp Integrasi Antrian Online RS).

• Integrasi Layanan PSC 119 dengan BPBD dan Damkar.

• Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk semua warga.

Tenaga kesehatan juga proaktif mengunjungi pasien TBC untuk pengobatan langsung di rumah.

7. Lingkungan Bersih dan Hijau

Pemkab menargetkan 20% ruang terbuka hijau, dengan dimulai dari pembangunan Hutan Kota di Kelurahan Ledok Kulon. Selain itu, digerakkan program SDSB (Satu Desa Satu Bank Sampah) yang wajib diterapkan di seluruh desa.

8. Tata Kelola Adil dan Inklusif

Sebanyak 4.001 tenaga honorer diangkat menjadi PPPK, menjadikan Bojonegoro sebagai daerah dengan jumlah PPPK terbanyak di Indonesia. Reformasi SOTK terus dilakukan, mencakup Bappeda, BPBD, dan Dinas Pendidikan. Di sisi infrastruktur, 93% jalan kabupaten kini dalam kondisi mantap. Sisanya ditargetkan rampung hingga 2026, termasuk pembangunan jalan desa melalui program BKKD (Bantuan Keuangan Khusus Desa).

Membangun dengan Kebersamaan

Dalam momen refleksi 100 hari, Bupati dan Wakil Bupati tampil dengan baju biru muda—warna yang menjadi simbol komitmen sejak masa kampanye. “Ini bukan sekadar seragam, tapi simbol mimpi bersama,” kata Bupati Wahono di hadapan ASN dan masyarakat pada Rabu (28/5/2025).

Bojonegoro kini tengah menapaki era baru pembangunan berbasis trust (kepercayaan), hope (harapan), dan coalition building. Pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat bersatu dalam semangat gotong royong.

Optimisme menyala di setiap penjuru Bojonegoro. Dari petani hingga pelajar, dari lansia hingga pelaku UMKM, semua merasakan kehadiran pemerintah yang benar-benar bekerja.

“Bojonegoro bukan hanya soal pemerintah, tapi tentang kita semua. Tentang setiap hati yang percaya bahwa Bojonegoro adalah rumah bagi mimpi-mimpi besar yang kita wujudkan bersama,” tutup Bupati

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut