Produksi Sampah di Bojonegoro Meningkat Tiap Tahun, DLH Soroti TPS Liar dan Minimnya Pemilahan

Bojonegoro, iNewsBojonegoro.id – Permasalahan sampah di Kabupaten Bojonegoro kian kompleks dari tahun ke tahun. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Luluk Alifah, mengungkapkan bahwa timbulan sampah terus mengalami peningkatan baik dari segi volume maupun berat, dan menjadi tantangan nyata dalam upaya pembangunan berbasis ekologi.
“Pengolahan sampah masih menjadi tantangan lingkungan utama di Bojonegoro,” ungkap Luluk, Kamis (10/7/2025).
Data Peningkatan Timbulan Sampah Empat Tahun Terakhir
Berdasarkan data DLH, berikut perkembangan timbulan sampah harian di Bojonegoro:
• Tahun 2020: >3.320 m³/hari
• Tahun 2021: >3.350 m³/hari
• Tahun 2022: Hampir 3.380 m³/hari
• Tahun 2024: >3.400 m³/hari
Kenaikan ini didominasi oleh limbah dari rumah tangga, fasilitas umum, aktivitas komersial, dan sektor industri. Fenomena ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan populasi di Bojonegoro membawa konsekuensi lingkungan yang harus segera diatasi.
Permasalahan: TPS Liar dan Minimnya Pemilahan Sampah
Luluk menyoroti beberapa persoalan krusial, antara lain:
• Minimnya pemilahan sampah dari sumber (rumah tangga dan pelaku usaha)
• Masih maraknya TPS liar
• Pembuangan sampah di bantaran sungai yang dapat mencemari lingkungan dan memperparah risiko banjir
“Jika tidak ditangani secara sistematis dan kolaboratif, maka dampaknya akan semakin berat terhadap kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Langkah DLH: Mendorong Ekosistem Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas
Meski tantangan besar, DLH Bojonegoro telah melakukan sejumlah inisiatif penting:
• Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
• Inventarisasi emisi gas rumah kaca
• Pengembangan sekolah Adiwiyata
• Program Desa/Kelurahan Proklim dan Berseri
• Pengolahan sampah berbasis TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Upaya ini sejalan dengan semangat transisi menuju kabupaten yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. DLH berharap partisipasi masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kebijakan bisa semakin ditingkatkan untuk menciptakan perubahan yang nyata.
Editor : Dedi Mahdi