get app
inews
Aa Text
Read Next : Polres Bojonegoro Umumkan Operasi Patuh Semeru 2025 Dimulai, Ini 8 Sasaran Pelanggarannya

Kang Ebit, Inovasi Briket Ramah Lingkungan dari Tuban yang Mengubah Limbah Jadi Berkah

Senin, 14 Juli 2025 | 12:32 WIB
header img
Warga Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, saat mengelola batok kelapa menjadi briket. (Foto: Dedi/iNews)

TUBAN, iNewsBojonegoro.id – Di tengah isu perubahan iklim dan tumpukan limbah yang terus meningkat, secercah harapan datang dari sebuah kampung di pesisir utara Jawa Timur, tepatnya di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

Program bernama "Kang Ebit" (Kampung Eco-Briket), hasil inisiatif Fuel Terminal Tuban milik Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, membuktikan bahwa limbah bukanlah akhir dari segalanya, tapi awal dari perubahan.

Dengan memanfaatkan limbah organik seperti batok kelapa dan siwalan, Kang Ebit menghadirkan briket ramah lingkungan yang tidak hanya hemat energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi kelompok rentan.

Setiap bulannya, program ini mampu memproduksi hingga 14 ton briket, yang kini telah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia sebagai alternatif energi bersih.

Di balik asap tipis yang mengepul dari tungku-tungku produksi briket, terselip kisah perjuangan para ibu rumah tangga, lansia produktif, hingga pemuda yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap. Kini, mereka menjadi bagian dari ekosistem Kang Ebit—mengumpulkan limbah, memproses, mencetak, dan menjual briket sebagai produk energi ramah lingkungan yang bernilai jual tinggi.

"Alhamdullah, bisa menjadi sumber penghasilan warga," ungkap Siti, salah satu warga, senin (14/7).

Limbah Lokal Jadi Energi Nasional

Sementara itu, menurut Alek Mashadi selaku Kepala Bapperida Tuban, program ini tidak hanya menyelesaikan persoalan limbah, tapi juga menumbuhkan ekonomi hijau berbasis komunitas. “Kehadiran briket ini menjadi solusi alternatif bahan bakar sekaligus pembuka lapangan kerja baru yang berkelanjutan,” ujarnya.

Program ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), terutama dalam aspek pengurangan limbah, penggunaan energi alternatif, dan pengentasan kemiskinan. Rahmad Febriadi, Fuel Terminal Manager Tuban, menyebut Kang Ebit sebagai bentuk nyata kontribusi Pertamina di tingkat akar rumput.

“Kami percaya bahwa solusi terhadap tantangan sosial dan lingkungan harus datang dari masyarakat sendiri. Kang Ebit adalah wujud kolaborasi yang berhasil,” ungkapnya.

Lebih dari Sekadar Briket

Bukan hanya soal inovasi energi alternatif, Kang Ebit juga bergerak dalam penanganan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Menurut Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, program ini adalah contoh konkret pengelolaan limbah yang bisa direplikasi di wilayah lain.

“Dengan pendekatan partisipatif dan kepedulian terhadap lingkungan, Kang Ebit menjadi bukti bahwa sektor energi juga bisa menjadi pionir dalam pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Program ini diharapkan menjadi model nasional pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular, di mana masyarakat, lingkungan, dan industri tumbuh berdampingan secara harmonis.

Editor : Arika Hutama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut