get app
inews
Aa Text
Read Next : MPLS Jadi Momen Edukasi Bahaya Kekerasan dan Pernikahan Anak di Bojonegoro

PAD Bojonegoro Didominasi Migas, Pakar Ekonomi Unigoro Dorong Agroindustri dan Investasi Swasta

Jum'at, 18 Juli 2025 | 13:09 WIB
header img
Ekonom Universitas Bojonegoro (Unigoro), Dr. Moh. Saiful Anam, SE., MM., (Foto: Hanandiar / iNews Bojonegoro)

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bojonegoro masih bergantung pada sektor minyak dan gas (migas). Padahal, menurut Ekonom Universitas Bojonegoro (Unigoro), Dr. Moh. Saiful Anam, SE., MM., terdapat potensi besar dari sektor lain yang bisa menjadi penopang utama perekonomian daerah jika dikelola dengan serius.

Anam menegaskan, dominasi sektor migas tidak bisa diandalkan dalam jangka panjang. Ia menyebut, Bojonegoro memiliki peluang besar di sektor pertanian modern dan agroindustri, pariwisata, industri kreatif dan UMKM, perikanan dan peternakan, serta jasa pendidikan dan kesehatan.

"Ada potensi dari sektor pertanian modern dan agroindustri, pariwisata, industri kreatif dan UMKM, perikanan dan peternakan karena Bojonegoro punya pasokan air melimpah dari Bengawan Solo maupun sumber air di daerah selatan, serta jasa layanan pendidikan dan kesehatan".

"Harus ada sistem pemetaan potensi wilayah secara detail. Agar bisa mendorong investasi swasta untuk menggarap sektor tersebut," jelas Anam, Jumat (18/7/2025).

Menurutnya, Bojonegoro memiliki lahan pertanian luas dan subur, bahkan menjadi penyumbang beras terbesar nomor tiga di Jawa Timur setelah Lamongan dan Ngawi. Hilirisasi hasil pertanian melalui pengolahan (agroindustri) dinilai dapat meningkatkan nilai jual sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.

"Income dari sektor pertanian mungkin selama ini belum bisa dirasakan secara optimal. Karena belum bisa mengolaborasikan antara pertanian, ilmu pengetahuan, dan teknologi industri," terangnya.

Selain pertanian, Anam menilai Geopark Bojonegoro yang tengah dikembangkan Pemkab juga berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Dengan konsep community based tourism, situs geosite, biosite, dan culture site dapat dikelola oleh masyarakat agar menjadi destinasi wisata berkelanjutan.

Ia juga menyoroti sektor jasa pendidikan dan kesehatan sebagai sumber PAD potensial. Data menunjukkan, masyarakat luar daerah, seperti dari Jatirogo, Soko, dan Parengan (Kabupaten Tuban), lebih memilih layanan kesehatan di RSUD Bojonegoro.

"Jika ini bisa dikembangkan sesuai dengan misi pemerintah untuk meningkatkan akreditasi RS dari B menjadi A, juga akan jadi daya tarik luar biasa dan menambah income," imbuhnya.

Untuk mengoptimalkan potensi PAD, Anam merekomendasikan dua strategi utama bagi Pemkab Bojonegoro: pemetaan potensi wilayah secara detail dan mendorong investasi swasta.

"Contohnya untuk membentuk agroindustri, kita petakan mana kecamatan yang komoditas pertaniannya tinggi dan memiliki jalur transportasi yang memadai. Mengapa investasi penting? Dalam konsep pembangunan, kita tidak bisa lepas dari investasi".

"Untuk menarik investor ada dua pendekatan yang bisa dilakukan. Pertama, membangun infrastruktur untuk fasilitas operasional logistik. Kedua, menekan biaya pekerja dari segi UMR (upah minimum regional)," pungkas Kaprodi Ekonomi Pembangunan Unigoro tersebut.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut