Kurir di Bojonegoro Dipukuli Saat Antar Paket COD, Korban Beberkan Kronologinya

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Seorang kurir paket berinisial YA (24), warga Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, diduga menjadi korban penganiayaan saat mengantar barang pesanan sistem bayar di tempat (COD) pada Sabtu (26/7). Kejadian ini terjadi di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, dan sempat viral setelah videonya tersebar di media sosial.
Menurut keterangan YA, kejadian bermula saat ia hendak mengantar paket kepada pembeli berinisial PP (27), warga Desa Ngunut. Sebelum mengantarkan barang, YA sempat mengirim pesan untuk mengingatkan bahwa paket COD harus dibayar tunai saat diterima.
Namun, karena PP kerap tidak berada di rumah, YA mengingatkan melalui pesan agar uang pembayaran ditinggal di rumah. "Terus orangnya balas, sesok ae mas aku gan ning omah (besok saja mas saya tidak di rumah)," tutur YA saat memberikan keterangan kepada awak media.
YA kemudian kembali mengirim pesan, "Umume paketan yo ninggal duit ning omah" (Umumnya kalau pesan paket ya ninggal uang di rumah). Tak disangka, pesan itu membuat PP tersinggung dan membalas dengan nada mengancam: "Nek pisan engkas mbok baleni, tak gawe masalah" (Kalau sekali lagi kamu ulangi, saya buat masalah).
YA mengaku bahwa setelah itu PP menelpon dengan nada kasar dan mengajaknya bertemu di depan lapangan Desa Ngunut. “Dan setelah ketemu, terjadilah penganiayaan itu,” ungkap YA.
Meskipun mengalami kekerasan, YA tetap melanjutkan tugasnya mengantar paket ke pelanggan lain sebelum akhirnya melapor ke pihak perusahaannya. Atas saran dari supervisor, YA kemudian melapor ke Polsek Dander dan menjalani visum di Puskesmas setempat.
Kapolsek Dander, Iptu Warsito, membenarkan adanya laporan tersebut. "Benar sudah dilaporkan. Di Polsek pengaduan diterima, korban juga sudah divisum," jelasnya pada Minggu (27/7).
Menurut Kapolsek, setelah melakukan penganiayaan, pelaku langsung kembali ke Surabaya, tempat ia bekerja. “Pelaku diketahui kerja di Surabaya, jadi setelah kejadian tersebut dia langsung balik,” tambah Warsito.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik setelah video berdurasi 28 detik yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap YA tersebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, korban terdengar memohon agar kepalanya tidak dipukul, namun kekerasan tetap terjadi.
Akun Instagram @bojonegoro.informasi yang mengunggah video tersebut menulis, “Kurir paket di Dander Bojonegoro, mengaku dianiaya. Diduga karena terjadi kesalahpahaman. Apapun alasannya seharusnya tidak boleh ada kekerasan.” Video itu telah ditonton puluhan ribu kali dan menuai ratusan komentar yang mengecam tindakan pelaku serta mendukung korban.
Editor : Arika Hutama