Kisah Nazril Balita Tanpa Anus di Bojonegoro, Hidup dengan Kateter 2 Tahun Menanti Panggilan Operasi

BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Penantian panjang harus dijalani pasangan suami istri Moch Siswanto (40) dan Juli Astutik (30), warga Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Putra kedua mereka, Nazril Izzan Khoirulloh (2 tahun 5 bulan), hingga kini belum juga mendapatkan kepastian jadwal operasi lanjutan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, meski telah menunggu selama dua tahun.
Nazril menderita kelainan sejak lahir berupa Atresia Ani, yaitu kondisi tanpa anus. Sejak usia dua hari, Nazril telah menjalani operasi pertama di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, dilanjutkan operasi kedua di Kediri pada usia tiga bulan. Namun setelah tindakan medis itu, muncul komplikasi baru: Nazril tidak bisa buang air kecil secara normal.
"Pascaoperasi pembuatan anus, ganti pipisnya gak keluar, bisa keluar harus pakai selang kateter, kalau selangnya lepas gak bisa pipis, anaknya nangis kesakitan kalau selangnya lepas. Ini dialami sejak Nazril umur 3 bulan sampai sekarang," ujar Juli Astutik saat ditemui di kediamannya, Sabtu (9/8/2025).
Kateter kini menjadi alat bantu vital bagi Nazril. Jika selang tersebut terlepas, dalam waktu kurang dari satu hari, saluran kencingnya kembali tersumbat. Kondisi ini membuat Nazril memerlukan tindakan operasi lanjutan. Namun hingga berita ini diturunkan, keluarga belum mendapat kepastian jadwal dari rumah sakit rujukan.
"Kemarin saya ditelpon disuruh kontrol lagi, tapi belum ada info lagi. Lama nunggu ini katanya sih antri mas, nunggu operasi lagi, testisnya juga dioperasi, dipindahkan karena tidak pada tempatnya, tapi ini antriannya sudah dua tahun belum dioperasi lagi," lanjut Juli.
Nazril kini mengalami pembesaran perut yang makin terlihat seiring pertumbuhannya. Juli Juli yang sehari hari berjualan jajanan sosis goreng di rumah untuk membantu perekonomian suami yang bekerja sebagai kuli bangunan ini berharap, anaknya segera mendapatkan tindakan medis lanjutan agar terbebas dari rasa sakit yang terus-menerus dirasakan.
"Kalau ganti selang biasanya di Poli Urologi sini, tapi saya berharap anak saya bisa segera ditangani, biar nggak sakit lagi," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Program Hukum dan Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Abdul Aziz, S.H., membenarkan bahwa Nazril telah dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo. Namun, pihaknya tidak dapat menangani pasien tersebut kembali tanpa adanya rujukan balik dari rumah sakit rujukan.
"Kalau RSUD Dr. Soetomo belum merujuk balik mboten saget (tidak bisa), kecuali ada kegawatdaruratannya. Monggo dibawa saja ke IGD kalau gawat darurat," tegasnya.
Hingga kini, redaksi masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak RSUD Dr. Soetomo Surabaya terkait penanganan lanjutan terhadap pasien Nazril.
Editor : Arika Hutama