Prabowo Cium Bendera & Bacakan Proklamasi, Ini 5 Fakta Menarik Perayaan HUT RI ke-80 di Istana

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka tahun ini berlangsung dengan nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun upacara utama digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN), Istana Merdeka tetap menjadi sorotan dengan sejumlah perubahan signifikan, terutama dalam simbolisme dan tata cara upacara yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Berikut lima hal yang menandai perbedaan upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka:
Warna biru mendominasi dekorasi Istana Merdeka. Karpet merah yang selama ini menjadi ciri khas, digantikan oleh karpet biru muda. Kain baki bendera juga menggunakan warna biru, sejalan dengan seragam pasukan berkuda dan marching band yang mengenakan atasan biru.
Momen emosional terjadi saat Presiden Prabowo mencium bendera Merah Putih sebelum dikibarkan. Usai menyerahkan bendera kepada anggota Paskibraka, Bianca Alessia Christabella Lantang asal Sulawesi Utara, Prabowo dengan khidmat mencium bendera sebagai bentuk penghormatan dan nasionalisme.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah upacara kenegaraan di Istana Merdeka, Presiden RI sendiri yang membacakan teks Proklamasi. Biasanya, tugas ini dilakukan oleh Ketua MPR atau DPR. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa pembacaan teks proklamasi oleh Presiden Prabowo menjadi momen istimewa dalam peringatan kemerdekaan ke-80 ini.
Kolonel Infanteri Amril Hairuman Tehupelasury tampil sebagai Komandan Upacara tanpa mengenakan helm, melainkan menggunakan topi pet upacara. Penampilan ini menjadi salah satu elemen visual yang mencuri perhatian dalam pelaksanaan upacara tahun ini.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menciptakan formasi angka “80” di halaman Istana, simbol usia kemerdekaan RI. Formasi ini mencerminkan tema peringatan tahun ini yang menggambarkan semangat tak terbatas, selaras dengan logo HUT RI ke-80 yang berbentuk angka 80 menyerupai simbol tak terhingga (infinity).
Upacara tahun ini bukan hanya perayaan kemerdekaan, namun juga refleksi atas perjalanan panjang bangsa Indonesia, dengan simbol-simbol baru yang memperkuat rasa kebangsaan.
Editor : Dedi Mahdi