get app
inews
Aa Text
Read Next : Momen Bersejarah! Presiden Prabowo Saksikan Penandatanganan Perdamaian Gaza di Mesir

Prabowo Bakal Pangkas Jumlah BUMN dari 1.000 Jadi 200: Siap Jalankan Standar Global

Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:37 WIB
header img
Prabowo dialog bersama Chairman Forbes Media, Steve Forbes, dalam forum Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel St. Regis, Singapura. Foto: Setpres

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan rencana besar untuk merombak sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui program rasionalisasi. Pemerintah akan memangkas jumlah BUMN secara signifikan, dari sekitar 1.000 perusahaan menjadi hanya sekitar 200 hingga 240.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam sesi dialog bersama Chairman Forbes Media, Steve Forbes, dalam forum Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel St. Regis, Singapura, Rabu (15/10).

“Saya sudah memberikan arahan kepada pimpinan Danantara untuk merasionalisasi semuanya. Memangkas dari 1.000 BUMN menjadi angka yang lebih rasional — mungkin 200, atau 230, 240 — dan kemudian menjalankannya dengan standar internasional,” kata Prabowo.

Langkah ini, menurut Prabowo, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja sektor usaha negara yang selama ini dinilai belum optimal. Ia menegaskan pentingnya BUMN dijalankan seperti perusahaan global, termasuk dalam hal rekrutmen dan manajemen sumber daya manusia.

“Saya sudah mengatakan kepada manajemen Danantara agar menjalankan BUMN dengan standar bisnis internasional. Anda bisa mencari otak terbaik, talenta terbaik,” ujarnya.

Sebagai bagian dari transformasi tersebut, pemerintah juga telah mengubah regulasi untuk memungkinkan ekspatriat atau warga negara asing (WNA) memimpin perusahaan BUMN.

“Saya telah mengubah regulasi. Sekarang ekspatriat, non-Indonesia, bisa memimpin BUMN kami,” ungkapnya.

Lebih jauh, Presiden menyoroti pentingnya pemimpin politik memiliki pemahaman mendalam terhadap ekonomi dan dunia usaha. Ia mengkritisi kurangnya koneksi antara pengambil kebijakan politik dan pelaku ekonomi di banyak negara.

“Kadang-kadang ada semacam keterputusan antara pelaku ekonomi dan pelaku politik. Banyak pemimpin politik, saya rasa, tidak mau mengerjakan pekerjaan rumahnya. Banyak pemimpin politik mungkin takut dengan angka atau takut dengan bisnis,” ujar Prabowo.

Ia pun mengajak generasi muda Indonesia yang tertarik pada dunia politik untuk membekali diri dengan pengetahuan ekonomi yang kuat.

“Jadi saya kira, sekarang menjadi kewajiban bagi para pemimpin muda Indonesia yang ingin menjadi pemimpin politik untuk memahami bisnis dan ekonomi,” pungkasnya.

Editor : Arika Hutama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut