Dekat dengan Prabowo, Purbaya Disebut Masuk Kelompok Inti Kabinet Merah Putih
JAKARTA, iNewsBojonegoro.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku dirinya merupakan perpanjangan tangan dari Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan tugas dan kebijakan ekonomi. Ia juga menegaskan bahwa gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos sudah mendapat restu langsung dari kepala negara.
Pernyataan tersebut disampaikan Purbaya saat menanggapi kritik dari pengamat politik Hasan Nasbi, yang menilai gaya bicara sang menteri bisa menimbulkan kesan bahwa pemerintah tidak solid di mata publik.
“Sepertinya saya koboi, tapi yang saya lakukan adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah Bapak Presiden, jadi saya nggak gerak sendiri,” ujar Purbaya kepada awak media di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Ia menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan mandat Presiden Prabowo.
“Jangan anggap saya koboi, saya perpanjangan tangan dari Bapak Presiden, dengan versi yang lebih halus malah,” tambahnya.
Syahganda: Purbaya Masuk Lingkaran Inti Prabowo
Aktivis dan politikus Syahganda Nainggolan menilai klaim Purbaya tersebut bukan tanpa dasar. Ia menyebut bahwa sang Menkeu memang termasuk dalam kelompok inti di sekitar Presiden Prabowo.
Dalam sebuah video podcast bersama Bambang Widjojanto, Syahganda mengungkapkan bahwa dirinya mendapat informasi bahwa Purbaya dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin kerap berada di posisi strategis dalam rapat terbatas bersama Presiden.
“Misalnya tanggal 16 Oktober pagi, sebelum rapat terbatas dimulai, Prabowo bilang ‘Kita ini Merah Putih semua di sini’. Di situ ada Purbaya di sebelahnya, dan Sjafrie di sebelah kirinya,” ujar Syahganda dalam video yang diunggah di kanal YouTube Bambang Widjojanto, dikutip Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, posisi itu menunjukkan kedekatan Purbaya dengan Prabowo.
“Jadi kalau Purbaya bilang dia diperintahkan langsung oleh Prabowo, ya memang benar,” tegas Syahganda.
Ia juga menyebut belum ada pelanggaran hukum dalam tindakan atau pernyataan Purbaya sejauh ini.
“Menurut saya belum ada yang dilanggar, baik dalam konteks dengan KDM (Dedi Mulyadi), Bobby Nasution, maupun Hasan Nasbi,” imbuhnya.
Bambang Widjojanto menambahkan, secara struktural Kementerian Keuangan berada langsung di bawah kendali Presiden, sehingga wajar jika arah kebijakan dan komunikasi Menkeu disesuaikan dengan instruksi kepala negara.
Kritik kepada Purbaya = Kritik kepada Prabowo?
Menanggapi polemik dengan Hasan Nasbi, Syahganda menilai bahwa kritik terhadap Menkeu sama saja dengan mengkritik Presiden Prabowo, mengingat posisi Purbaya yang sangat dekat dengan pusat kekuasaan.
“Hasan Nasbi itu sekarang Komisaris Pertamina, dia harusnya paham hierarki. Dia tidak boleh mengkritik Purbaya sebagai Menteri Keuangan,” katanya.
Syahganda mencontohkan pengalamannya saat menjadi komisaris pada era Presiden SBY.
“Zaman saya dulu, dilarang keras kritik Presiden. Saya sendiri diingatkan Kepala BIN waktu itu,” ujarnya.
Kabinet Merah Putih Terbelah Jadi Tiga Kelompok
Dalam kesempatan yang sama, Syahganda juga mengungkapkan adanya tiga kelompok besar di tubuh Kabinet Merah Putih saat ini.
“Menurut saya, sekarang ini ada tiga kelompok. Pertama, kelompok kabinet warisan Jokowi, kedua kelompok partai-partai, dan ketiga kelompok Merah Putih,” ungkapnya.
Ia menilai dinamika tersebut masih dalam batas wajar, selama setiap menteri tetap menjalankan fungsi dan tanggung jawab sesuai arahan Presiden.
Editor : Arika Hutama