Food Tray MBG Diduga Berbahan Babi, Pemerintah Didorong Pakai Produk Lokal

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menyampaikan keprihatinan atas dugaan penggunaan bahan mengandung babi dalam food tray atau tempat makan yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Organisasi pelajar ini pun melayangkan surat kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mendorong penggunaan produk food tray buatan lokal.
“Kami bersurat kepada Menteri Perdagangan yang poin isinya adalah untuk merekomendasikan terkait program MBG, khususnya produk food tray ini lebih mendukung kepada pengusaha lokal Indonesia,” ujar Ketua Umum IPNU Muhammad Agil Nuruz Zaman kepada wartawan di Kantor Kemendag, Senin (25/8/2025).
Agil menegaskan, pemerintah perlu memperhatikan aspek kehalalan, kesehatan, dan keamanan dalam pengadaan food tray MBG, terutama jika produk tersebut diimpor dari luar negeri.
“Kami juga memberikan saran kepada Pak Menteri Perdagangan, agar food tray ini terjamin keamanan dari segi kesehatan, keamanan, dan kehalalan produk,” tambahnya.
Sebelumnya, beredar dugaan bahwa food tray impor dari China yang digunakan dalam program MBG mengandung pelumas berbasis babi dalam proses produksinya. Terkait hal ini, dua sampel food tray impor telah dikirim ke laboratorium PT Sucofindo untuk dilakukan pengujian kehalalan.
Agil juga menekankan bahwa penggunaan produk lokal tidak hanya akan menjamin standar halal dan kualitas, tetapi juga memberi dampak positif terhadap ekonomi nasional.
“Dengan produk lokal, anggaran-anggaran negara ini tidak menguap ke luar negeri, belanja produknya dari Indonesia, bahannya dari Indonesia, dan juga dicetak di Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, industri dalam negeri memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan food tray bagi program MBG yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
“Sifatnya rekomendasi dan mendorong Kemendag, ayo dong stop impor, jangan pakai produk luar negeri, kita mampu lho,” tegas Agil.
Editor : Dedi Mahdi