get app
inews
Aa Text
Read Next : BPBD Bojonegoro Salurkan 24 Tangki Air Bersih ke 10 Desa Terdampak Kekeringan

Kontroversi Ferry Irwandi vs TNI: dari Laporan Polisi hingga Sorotan soal Penangkapan Intel

Selasa, 09 September 2025 | 11:03 WIB
header img
Potret influencer Ferry Irwandi. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsBojonegoro.id – Publik tengah menyoroti kontroversi antara influencer Ferry Irwandi dengan Mabes TNI. Ferry resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Senin (8/9/2025) terkait dugaan tindak pidana yang melibatkan dirinya saat aksi demonstrasi di DKI Jakarta, akhir Agustus lalu.

Komandan Satuan Siber Mabes TNI membenarkan pihaknya telah berkonsultasi dengan jajaran kepolisian di Polda Metro Jaya mengenai kasus tersebut.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @irwandiferry, Ferry menegaskan dirinya tidak akan melarikan diri setelah mengetahui laporan tersebut.

“Saya tidak lari ke mana-kemana, setelah nomor saya didoxxing pun saya gak pernah ganti nomor, jadi sampai sekarang kalau bilang pernah coba kontak, saya tidak pernah dikontak. Terima kasih,” tulisnya.

Ia bahkan menegaskan siap menghadapi proses hukum, termasuk jika harus menjalani hukuman penjara.

“Oh ya satu lagi, saya siap menghadapi semuanya, tenang saja, saya tidak pernah dididik jadi pengecut atau penakut. Saya sampaikan satu hal, ide tidak bisa dibunuh atau dipenjara,” ujarnya.

Pernah Soroti Penangkapan Intel

Kontroversi ini makin mencuat setelah publik kembali menyoroti pernyataan Ferry dalam siniar YouTube Rakyat Bersuara yang tayang pada 2 September 2025. Saat itu, ia mengungkap dugaan penangkapan seorang intel dalam kericuhan aksi demonstrasi akhir Agustus.

“Satu berita muncul. Ternyata ditangkap salah satu perusuh aksi provokasi itu pegang identitas tentara, dan Puspen TNI bilang hoaks,” kata Ferry.

Menurutnya, perbedaan pernyataan antara polisi dan TNI menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

“Itu yang mau saya tanyakan, siapa yang harus kita percaya, polisi atau TNI? Kita harus percaya siapa?” ujarnya.

Ia menilai klaim yang saling bertolak belakang itu dapat berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap institusi negara.

“Polisi bilang nangkap, TNI bilang hoaks. Nah, artinya apa? Artinya mengidentifikasi perusuh pun itu bisa siapapun, benar-benar bisa siapapun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ferry mendesak pemerintah agar serius menindaklanjuti persoalan di lapangan, terutama soal dugaan provokator dalam aksi unjuk rasa.

“Kita enggak usah ngomong soal teori asing, mafia, segala macam. Ada loh, ada loh yang benar-benar harus diberesin sekarang,” tegasnya.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut