get app
inews
Aa Text
Read Next : Dorong Program Sosial Tepat Sasaran, PEPC dan SKK Migas Ajak Pemkab Bojonegoro Kolaborasi

Menanam Kesadaran, Menuai Energi: Kisah SMPN 1 Ngasem Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional

Rabu, 29 Oktober 2025 | 17:28 WIB
header img
Para pelajar SMP Negeri 1 Ngasem, saat merawat pohon di hutan sekolah. Foto: Dedi / iNews

NGASEM, iNewsBojonegoro.id - Di sebuah sudut Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, berdiri sekolah yang kini menjadi simbol perubahan dan keteladanan dalam menjaga bumi: SMP Negeri 1 Ngasem. 

Sekolah ini tak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga menjadi pelopor dalam mewujudkan ketahanan energi dan kepedulian lingkungan melalui program Sekolah Energi Berdikari (SEB), hasil kolaborasi antara PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan Ademos sejak 2022.

Perjalanan menuju predikat Sekolah Adiwiyata Nasional 2025 dimulai dengan langkah sederhana, mengenalkan anak-anak pada konsep emisi karbon. 

Kepala SMPN 1 Ngasem, Endro S.W., mengenang bagaimana program ini mengubah cara berpikir para siswa.

“Awalnya anak-anak belajar apa itu emisi karbon, dampaknya bagi bumi, sampai bagaimana cara menghitungnya, mulai dari penggunaan listrik, kendaraan, hingga perjalanan ke sekolah,” ujarnya, Senin (27/10).

Dari pembelajaran itu, siswa kemudian memahami bahwa mengurangi emisi bisa dimulai dari hal kecil: mengelola sampah, menanam pohon, dan menciptakan lingkungan hijau di sekolah. 

Maka lahirlah ide untuk membangun ‘Hutan Sekolah’, kawasan hijau tempat mereka menanam dan merawat ribuan pohon keras dan tanaman buah.

“Dari PEPC kami menerima sekitar 2.000 bibit pohon. Dari situ, kami terus kembangkan hingga kini ada lebih dari 5.000 vegetasi yang hidup di area sekolah,” tambah Endro.


Guru SMPN 1 Ngasem saat menunjukan instalasi listrik tenaga surya.

Sekolah yang Hidup dari Tenaga Surya

Perubahan besar tak berhenti di situ. Atas dedikasi mereka, sekolah ini menerima bantuan panel surya berkapasitas 5.500 kWh dari Pertamina (Persero). Energi bersih itu kini menerangi seluruh ruang kelas VII, laboratorium bahasa, hingga kawasan hutan sekolah.

Guru pendamping program, Ebta Heri, menjelaskan bahwa sekolah juga melakukan penghitungan jejak karbon.

“Setelah dihitung, total emisi sekolah mencapai 1,3 ton per tahun. Dari data itu, kami menanam pohon sebagai kompensasi emisi. Anak-anak jadi tahu bahwa setiap tindakan punya dampak terhadap bumi,” tuturnya.

Selain energi surya, siswa juga aktif mengolah sampah menjadi pupuk organik, membuat lubang biopori, dan memanfaatkan air hujan sebagai resapan alami. Semua dikelola oleh siswa, dengan bimbingan guru dan dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro.

Kini, SMPN 1 Ngasem menjadi satu-satunya sekolah di Bojonegoro yang memiliki hutan sekolah seluas 5.000 meter persegi — rumah bagi trembesi, jambu, ketapang, mangga, dan berbagai tanaman obat serta rempah.

Sinergi untuk Generasi Berdikari

Sementara itu, Manager Communication Relation & CID PEPC Regional Indonesia Timur, Rahmat Drajat, mengatakan bahwa program Sekolah Energi Berdikari adalah wujud nyata komitmen Pertamina dalam membangun kemandirian energi sejak dini.

“Pendidikan adalah fondasi masa depan. Melalui SEB, kami ingin menanamkan nilai-nilai kemandirian, kewirausahaan, dan kepedulian lingkungan kepada generasi muda,” ujarnya.

Program ini, lanjut Rahmat, tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik nyata seperti vertical garden, pelatihan usaha kreatif, hingga konservasi energi.

“Kami percaya investasi terbaik adalah pada sumber daya manusia. Sekolah ini jadi bukti bahwa sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat bisa menghasilkan perubahan nyata,” imbuhnya.

Dengan segala inovasinya, SMPN 1 Ngasem kini mewakili Provinsi Jawa Timur untuk penilaian Sekolah Adiwiyata Nasional 2025. Sebuah capaian yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga menginspirasi.

Editor : Arika Hutama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut