Dikukuhkan Bupati, FKUB Bojonegoro Siap Tangkal Hoaks dan Rawat Kerukunan di Ruang Digital
BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro resmi mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) masa bakti terbaru dalam acara yang digelar di Ruang Angling Dharma, Kamis (27/11/2025).
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah, dan dihadiri perwakilan lima agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Konghucu.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Mahmudi, dalam laporannya menegaskan bahwa FKUB merupakan wadah strategis untuk menampung aspirasi organisasi keagamaan serta memastikan kebijakan daerah berjalan selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan semangat inklusivitas.
Ketua FKUB Bojonegoro, Drs. H. Hanafi, M.M., menyampaikan bahwa kondisi kerukunan antarumat beragama di Bojonegoro saat ini merupakan hasil proses panjang yang telah dibangun melalui dialog, silaturahim, dan penyelesaian persoalan keagamaan secara damai.
Ia menegaskan komitmen FKUB untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, melibatkan semua elemen lintas agama, serta menjadi teladan dalam sikap toleransi dan kebangsaan.
Dalam arahannya, Bupati Setyo Wahono menegaskan bahwa FKUB memiliki peran vital sebagai penyejuk umat, terutama di tengah tantangan perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi di media sosial.
Ia meminta pengurus FKUB meningkatkan kapasitas digital, termasuk membentuk tim pemantau isu untuk mencegah potensi disinformasi yang dapat memicu keresahan.
“FKUB harus mampu menjadi filter sekaligus penguat toleransi di tengah masyarakat Bojonegoro,” tegas Bupati, dikutip Bojonegoro.iNews.id dari keterangan resmi yang diterima.
Bupati juga mendorong rutinisasi dialog lintas agama—bukan hanya saat situasi krisis—serta memperkuat kemitraan antara FKUB dan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan terkait kerukunan.
Menjelang perayaan Natal, ia mengimbau sinergi lintas tokoh agama guna menjaga keamanan dan kenyamanan rumah ibadah.
Di akhir sambutan, Bupati mengingatkan pentingnya menjaga independensi FKUB sebagai lembaga rujukan masyarakat terkait isu kerukunan.
Ia berharap FKUB terus memberikan edukasi publik agar masyarakat semakin memahami pentingnya toleransi, saling menghargai, dan menjaga persatuan.
Editor : Arika Hutama