Sebagian dikarenakan kemampuan Tesla untuk menyederhanakan produksi kendaraan listrik dan menekan biaya produksi.
Toyota sendiri telah meninjau rencana tiga tahap senilai 30 miliar dolar AS (Rp466,6 triliun) untuk mengembangkan dan merilis EV yang diumumkan akhir tahun lalu.
Ini telah menangguhkan pekerjaan pada beberapa proyek mobil bertenaga baterai yang diumumkan tahun lalu. Sementara departemen yang dipimpin oleh mantan chief competitive officer Shigeki Terashi sedang mencari cara untuk meningkatkan biaya, kinerja, dan teknologi di pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat.
Grup ini juga dilaporkan sedang mempertimbangkan penerus platform mobil listrik e-TNGA terbaru, yang akan menjadi dasar dari sebagian besar pengembangan mobil listriknya dalam waktu dekat.
Editor : Prayudianto
Artikel Terkait