BOJONEGORO, iNews.id - Cuaca panas dirasakan warga di Kabupaten Bojonegoro dalam sepekan terahir. Bahkan pantauan alat pengukur suhu di smartphone, pada siang hari suhu udara di wilayah ini tembus 39 detajat celsius, dengan kelembaban 30 persen.
"Udara panas mulai terasa pukul 11.00 ke atas, hingga pukul 15.00 wib sore," ungkap Darmanto, salah satu warga Kota Bojonegoro.
Bahkan tingginya suhu membuat warga mengaku kegerahan, terutama saat beraktifitas di luar maupun di ruangan yang tidak ada AC, padahal beberapa hari sebelumnya hujan sudah mulai mengguyur.
"Menyalakan kipas angin siang hari, angin yang berhembus dari kipas terasa hanyat," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Bojonegoro Dandi Suprayitno mengatakan, jika suhu panas di kota minyak selama beberapa tahun terakhir ini cenderung peningkatan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Menurut Dandi, suhu panas yang tinggi belakangan karena disebabkan adanya fenomena alam equinox, atau kedudukan matahari tepat berada di garis khatulistiwa.
"Paling lama suhu panas terjadi karena ada fenomena matahari tepat di garis khatulistiwa," ujarnya, rabu (16/10/24).
Selain adanya adanya fenomena alam tersebut, menurut DLH, peningkatan suhu di Bojonegoro juga dipengaruhi sejumlah faktor lingkungan.
"Perkembangan lingkungan di wilayah perbatasan jawa timur dan jawa tengah ini, kondisi hutannya gundul dan vegetasi semakin berkurang.
"Fenomena alam yang utama, namun perkembangan lingkungan Bojonegoro juga ada yang perlu menjadi perhatian," pungkasnya.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait