BOJONEGORO, iNews.id - Bangunan dinding pasar tradisional Kelurahan Banjarejo, Kota Bojonegoro jebol setelah diterjang hujan disertai angin kencang, yang berlangsung pada jumat (8/11/24) petang.
Pedagangpun menyoroti kuwalitas bangunan pasar, yang sebelumnya telah direvitalisasi total oleh Dinas Perdagangan Pemkab Bojonegoro pada tahun 2020 itu.
Data di laman Sistem Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Bojonegoro, pagu anggaran untuk merevitalisasi pasar banjarejo, nilainya mencapai Rp 49 miliar, anggaran tersebut bersumber dari APBD Bojonegoro tahun 2020.
Proyek revitalisasi pasar dikerjakan oleh perusahaan asal Surabaya. Kini belum genap 4 tahun bangunan pasar telah rusak.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Banjarejo Hari Utomo mengatakan, jika peristiwa jebolnya tembok dinding pasar membuat para pedagang panik.
"Beruntung tembok yang jebol berada di atas meteran listrik, sehingga di bawahnya tidak ada aktifitas, baik pengunjung maupun pedagang," ungkapnya.
Diapun menyoroti kuwalitas bangunan pasar, karena belum genap berusia 4 tahun. Selain itu setelah adanya revitalisasi pasar menjadi 2 lantai, kondisi pasar justru tambah sepi, tak seramai sebelumnya.
"Mungkin bangunanya "kebanyakan" semen, kena angin kok bisa jebol," sindirnya, saat dikonfirmasi via telepon.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeni, mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait tembok Pasar Banjarejo di sisi timur bagian atas yang runtuh.
Namun saat ditanya terkait rekapitulasi data kerusakan dan kerugian material, pihaknya meminta awak media untuk menanyakan langsung ke Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UKM) Kabupaten Bojonegoro.
“Untuk kerugian dan kerusakan masih konfirmasi dengan Kepala Pasar. Tidak ada korban luka atau jiwa,” tutur Laela Nor Aeni.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait