BOJONEGORO.iNews.id - Kabar baik datang dari dunia pendidikan di Kabupaten Bojonegoro. Seorang pelajar SMA Negeri 1 Bojonegoro menjadi juara pertama dalam lomba Duta Pelajar Anti Korupsi se Jawa-Timur tahun 2024.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Timur, yang bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Puncak kegiatan dan pengumuman pemenang dilakukan pada kamis (12/12/24) di Surabaya.
Pelajar yang menyabet juara 1 itu bernama Fachri Akbar Triyanto (16), seorang siswa kelas 10 di sekolah negeri yang ada di Jalan Panglima Sudirman Kota Bojonegoro ini.
"Kemarin yang diuji adalah soal pengetahuan, kepribadian serta integritas," jelas Fachri, saat ditemui di Sekolahnya, dan didampingi oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Bojonegoro, jumat (13/12/24).
Pelajar kelahiran tahun 2008 ini menambahkan, jika sebelum mengikuti kejuaraan di tingkat provinsi dirinya mengikuti seleksi di tingkat kabupaten, lalu dia mewakili kategori pelajar laki-laki. Sementara kategori perempuan adalah siswi dari SMA Model Terpadu Bojonegoro.
"Sebelumnya saya diminta untuk mempelajari Anti Corruption Learning Centre (ACLC) pendidikanya KPK. Serta diminta menyelesaikan pendidikan dasar integritas dan anti korupsi," tambah remaja asal Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Kota Bojonegoro ini.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bojonegoro Dra. Wiwik Widowati, M.pd. mengatakan, jika pihak sekolah selalu mendukung penuh anak didiknya dalam setiap perlombaan yang diikuti, termasuk duta pelajar anti korupsi.
"Kita mendukung penuh dan fasilitasi setiap kegiatan, termasuk Fachri ini. Dia juga aktif kegiatan ekstra di sekolah," ungkapnya, saat ditemui Bojonegoro.iNews.id di sekolah.
Menurut mantan Kepala sekolah SMAN 1 Tuban ini, penanaman pendidikan karakter, termasuk soal korupsi selalu diterapkan di sekolahan.
"Selama ini kita telah menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini, melalui pendidikan karakter. Karena korupsi itu tidak hanya soal uang, tapi juga tentang disiplin waktu dan kejujuran. Itu kita lakukan di lingkungan sekolah," tambah Wiwik.
Penanaman pendidikan karakter kepada Fachri itu ternyata tidak hanya dilakukan di sekolah, namun juga di lingkungan keluarga. Suyanto orang tua pelajar itu mengaku, jika selama ini dia berusaha memberikan contoh tentang nilai kejujuran.
"Kami di rumah selalu berusaha menerapkan konsep-konsep kejujuran, contoh kecil itu setiap menaruh uang atau dompet, bisa saya letakan dimana saja. Bahkan Fachri itu tak mau diberi uang saku jika dia masih punya uang" jelas Suyanto.
Pria yang berprofesi sebagai guru ini menambahkan, jika anak bungsu dari 3 bersaudara itu sebelumnya juga aktif di berbagai kegiatan ekstra sekolah. Salah satunya pramuka.
"Dia (Fachri) Aktivis pramuka, mantan Ketua Dewan Galang SMPN1 Bojonegoro. Alumnus peserta jambore nasional 2024," pungkas guru kesenian ini.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait