Bojonegoro.iNews.id – Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang terjadi di Musala Al-Manar, Desa dan Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (3/7/2025).
Rekonstruksi dilakukan untuk mengungkap secara rinci kronologi insiden pembacokan yang menewaskan dua warga saat Shalat Subuh berjamaah.
Rekonstruksi yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono. Tersangka berinisial S (67 tahun) memeragakan total 25 adegan, yang terdiri dari 10 adegan persiapan dan 15 adegan inti saat kejadian berlangsung.
“Dalam reka ulang ini tersangka menunjukkan tindakan yang menggambarkan adanya waktu untuk berpikir dan merencanakan aksi. Hal ini menguatkan sangkaan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana,” ungkap AKP Bayu.
Sebanyak 108 personel Polres Bojonegoro diturunkan untuk mengamankan jalannya rekonstruksi. Pihak kejaksaan dari Kejari Bojonegoro juga turut hadir untuk mendalami unsur-unsur pidana dalam kasus tersebut.
"Rekonstruksi ini dilakukan sebagai bagian dari proses pelengkapan berkas perkara (BAP) penyidikan sebelum dilimpahkan ke kejaksaan untuk masuk tahap P21 atau berkas lengkap," tambahnya.
Sebelumnya, peristiwa berdarah ini terjadi pada Selasa (29/4/2025) saat warga tengah melaksanakan salat Subuh berjamaah di Mushola Al-Manar. Dua orang korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut, masing-masing berinisial AA, mantan Sekretaris Camat (Sekcam) Kedungadem, dan CR, yang diketahui masih bertetangga dengan pelaku.
Selain 2 korban meninggal, 1 korban lagi berinisial AW yang merupakan istri korban AA, mengalami luka berat di kepala akibat bacokan senjata tajam jenis parang
Kasus ini sempat menggemparkan masyarakat setempat karena terjadi di tempat ibadah dan melibatkan tokoh masyarakat. Polisi terus mendalami motif di balik aksi brutal pelaku yang diduga sudah menyimpan dendam pribadi.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
