BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id — Aksi unjuk rasa damai puluhan warga di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro pada Rabu (3/9/2025) diwarnai insiden pembredelan poster tuntutan.
Poster-poster yang dipasang demonstran dibersihkan sejumlah orang berpakaian seragam kaus hitam ketika massa aksi belum sepenuhnya membubarkan diri. Insiden ini memantik kekecewaan para pengunjuk rasa.
“Kami merasa sangat kecewa dengan cara pencopotan poster-poster yang menjadi tuntutan demonstrasi,” ujar salah seorang demonstran, Okky.
Sekitar 50 massa yang tergabung dalam komunitas Bojonegoro Melawan sebelumnya menyampaikan aspirasi melalui orasi, aksi teaterikal, pemasangan poster, hingga mural di pagar gedung dewan sebagai simbol protes.
Namun tak lama setelah orasi selesai, sekelompok orang dengan kostum seragam langsung mencopot semua atribut aksi.
Dalam orasinya, salah satu orator, Naura, menegaskan bahwa menyampaikan pendapat merupakan hak konstitusional warga negara.
“Mereka (pemerintah) mencekik rakyat dengan pajak yang cukup tinggi. Rakyat yang berani menyuarakan kebenaran, selalu direpresi. Perlawanan ini tidak akan berhenti di sini. Kami akan selalu melakukan konsolidasi rakyat,” tegasnya.
Aksi ini menyuarakan sembilan tuntutan utama yang berfokus pada isu keadilan ekonomi, penegakan HAM, serta kebijakan fiskal yang lebih berpihak pada rakyat.
Di antaranya adalah penghapusan hak istimewa pejabat, kenaikan upah buruh, penurunan pajak rakyat, pemajakan progresif bagi korporasi besar, serta pembebasan aktivis yang ditahan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari DPRD Bojonegoro maupun aparat kepolisian setempat terkait tuntutan massa maupun insiden pembredelan. Kapolres Bojonegoro AKBP Afrian Satya Permadi saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan. Situasi di lokasi kondusif.
Sebelumnya, Kapolres Bojonegoro sempat menggelar pertemuan bersama para ketua perguruan pencak silat yang tergabung dalam Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP). Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen menjaga kerukunan, menolak provokasi, serta memastikan keamanan wilayah tetap kondusif.
Pesan Redaksi
Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat. Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah.
Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait