BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus memprioritaskan peningkatan akses antarwilayah pedesaan sebagai upaya pemerataan pembangunan infrastruktur. Program ini menjadi perhatian utama Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, terutama untuk daerah ekstrem yang membutuhkan percepatan penanganan.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah turun langsung ke lapangan untuk meninjau persiapan pembangunan jalan di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, yang dalam beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik.
Dalam kunjungannya, Wabup didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga, Camat Tambakrejo, jajaran pemerintah desa, Kapolsek, dan Danramil setempat.
“Rencana pembangunan ini merupakan respons atas aduan masyarakat. Jalan di Desa Napis memang perlu perhatian serius. Dalam perencanaan 2025, sudah ada beberapa titik yang disiapkan untuk penanganan,” ujar Nurul Azizah, Rabu (12/11/2025).
Wabup menegaskan bahwa Pemkab berkomitmen memberikan solusi cepat terhadap infrastruktur yang belum tertangani melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Ini tantangan kita. Untuk yang belum dilaksanakan dari APBD, Bapak Bupati memberikan solusi cepat agar layanan publik bisa segera dieksekusi,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Tambakrejo Kasmari menjelaskan, ruas jalan yang akan dibangun berada di Dusun Bagi, Desa Napis, dengan panjang sekitar 1,5 kilometer. Jalur tersebut merupakan bagian dari poros Desa Napis yang menghubungkan Dusun Napis–Pencol–Daplangu–Bagi–Koripan–Tawaran.
“Rencana sementara, akan dilakukan penanganan darurat untuk normalisasi agar akses warga lebih lancar,” terang Kasmari.
Selain pembangunan jalan, Pemkab Bojonegoro juga mempersiapkan rekonstruksi sejumlah jembatan penghubung antara Desa Napis, Ngrancang, dan Turi. Jalur tersebut melintasi Dusun Bagi, Dusun Koripan (Desa Napis), Dusun Ngengo (Desa Ngrancang), hingga Dusun Boti (Desa Turi), dengan total panjang sekitar 5,5 kilometer dan enam jembatan yang membutuhkan pembangunan baru.
Tahun ini, ruas jalan rusak sepanjang 1.221 meter sudah mulai diperbaiki menggunakan rigid beton melalui program Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) Tahun Anggaran 2025.
Partisipasi masyarakat dalam memantau pembangunan diharapkan dapat membantu Pemkab Bojonegoro menyisir wilayah prioritas agar program infrastruktur benar-benar memberikan dampak nyata bagi warga pedesaan.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait
