KEDIRI, iNewsBojonegoro.id - Ratusan warga Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menggelar deklarasi dukungan terhadap Moeldoko untuk maju dalam Pilpres 2024 nanti.
Mereka menilai Moeldoko adalah sosok yang tepat untuk menjadi presiden, karena peduli terhadap masyarakat dari berbagai kalangan.
Ratusan warga dari berbagai elemen, mulai dari kelompok petani, kelompok peternak, kelompok pelaku UMKM, kelompok pedagang hingga kelompok pemuda warga Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri ini berkumpul untuk melakukan deklarasi mendukung, Jendral TNI Purnawirawan Moeldoko untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Desa Pesing merupakan tempat kelahiran Kepala Staf Presiden tersebut, sehingga warga sangat mengenal sosok Moeldoko, semenjak kecil, hingga menjadi seperti saat ini.
Kendati saat ini telah menjabat sebagai Kepala Staf Presiden, namun Moeldoko dinilai masih terus peduli kepada masyarakat dari berbagai kalangan.
Sehingga mereka menginginkan pemimpin yang berasal dari kampung mereka.
Harmawan, salah satu perwakilan petani mengatakan, jika Moeldoko sama-sama dari masyarakat kecil dan mengerti kondisi masyarakat tingkat bawah.
Maka dari itu masyarakat mendukung Moeldoko untuk meneruskan Jokowi jadi presiden RI.
"Kami para petani sangat merasakan hasil dari Pak Moel atas perjuangannya membela kesejahteraan petani," kata Hermawan.
Anam, inisiator deklarasi mengatakan, deklarasi ini diikuti oleh 500 warga dari desa Pesing dan sekitarnya karena sosok Moeldoko memang sangat dikenal.
Seperti kesederhanaannya, ketegasannya serta lulusan terbaik AKABRI turut melandasi dukungan ini.
"Moeldoko merupakan putra daerah yang sangat membanggakan, yang merintis dari keluarga sederhana hingga menjadi seperti saat ini. Pak Moel juga dikenal oleh masyarakat di Kecamatan Purwoasri karena menjadi sosok yang peduli dengan seluruh lapisan masyarakat, selain itu Moeldoko juga memiliki jiwa ksatria yang rela membela bangsa dan negara dengan sangat tulus," ucap Anam.
Sementara itu, Suyono, kakak Moeldoko mengatakan terkait dukungan ini, keluarga besar mengaku kaget.
Namun demikian menurut Suyono keluarga bersyukur dengan dukungan untuk mantan kepala staf angkatan darat tersebut untuk menjadi presiden.
“Saya sangat terharu dan bangga dengan dukungan warga yang masih menginginkan pemimpin yang peduli dengan petani, serta memikirkan semua elemen masyarakat di Indonesia,” terang Suyono.
Suyono menambahkan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memang lahir dan besar di kampung ini pada 8 Juli 1957.
Dia anak bungsu dari 12 bersaudara, dari keluarga sederhana pasangan Moestaman dan Masfuah.
Bahkan keluarganya saat itu bisa dibilang pas-pasan. Saat di bangku SMP, Moeldoko harus rela berjalan kaki menuju sekolah.
Padahal Desa Pesing ke sekolah Moeldoko di SMP Negeri Papar berjarak cukup jauh, sekitar 6 Km.
Jika Moeldoko rela untuk tidak jajan, dia bisa naik kereta dengan uang saku Rp5 dari orang tuanya.
“Kadang-kadang bisa naik kereta, dikasih uang saku itu Rp5 kalau tidak salah. Kalau kena Kondektur uangnya habis tidak bisa jajan,” pungkas Suyono.
Editor : Prayudianto