get app
inews
Aa Text
Read Next : Blusukan Pasar Bersama Istri, Setyo Wahono Sosialisasi Program Bantuan IKM Rp 1 Miliar Per Desa

Tagihan Listrik dan Gas di Inggris Meroket 80 Persen jadi Rp61,7 Juta Mulai Oktober

Senin, 29 Agustus 2022 | 15:10 WIB
header img
Tagihan energi Inggris akan melonjak 80 persen menjadi rata-rata 3.549 poundsterling atau Rp61,75 juta per tahun mulai Oktober 2022. Foto : Reuters.

LONDON, iNewsBojonegoroid - Tagihan energi Inggris akan melonjak 80 persen menjadi rata-rata 3.549 poundsterling atau Rp61,75 juta per tahun mulai Oktober 2022. Regulator Kantor Gas dan Listrik (Office of Gas and Electricity Markets/Ofgem) Inggris menyebut, ini menjadi krisis yang mendesak untuk ditangani pemerintah. 

CEO Ofgem Jonathan Brearley mengatakan, kenaikan tagihan listrik itu akan memiliki dampak besar pada rumah tangga di seluruh Inggris, dan peningkatan lain kemungkinan terjadi pada Januari, yang mencerminkan tekanan harga yang signifikan di pasar energi. Menurutnya, Perdana Menteri Inggris berikutnya perlu mengambil tindakan segera setelah menjabat bulan depan.

"Jelas Perdana Menteri baru perlu bertindak lebih jauh untuk mengatasi dampak kenaikan harga yang akan datang pada Oktober dan tahun depan. Responsnya harus sesuai dengan skala krisis yang kita miliki di hadapan kita," kata Brearley, dikutip dari CNN Business, Sabtu (27/8/2022).

Kenaikan harga energi memukul negara-negara di seluruh dunia. Sementara pemerintah Eropa telah berusaha untuk menghemat gas, meningkatkan penyimpanan dan memangkas tagihan, pemerintah Inggris telah dilumpuhkan oleh persaingan untuk menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri pada 5 September 2022.

Kedua kandidat, Liz Truss dan Rishi Sunak berselisih tentang bagaimana menanggapinya. Proposal mereka, yang termasuk menangguhkan retribusi lingkungan atau memotong pajak penjualan telah ditolak oleh para analis karena terlalu kecil untuk mencegah pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap anggaran rumah tangga.

Menteri Keuangan Inggris Nadhim Zahawi mengatakan, sedang mengerjakan sebuah rencana untuk pemerintahan berikutnya, meskipun dia mengakui batas harga baru akan menyebabkan stres dan kecemasan bagi jutaan orang.

Ofgem menyatakan tidak memberikan proyeksi untuk Januari ketika batasan baru akan berlaku karena pasar tetap terlalu bergejolak. Namun menyatakan pasar gas di musim dingin berarti harga bisa jauh lebih buruk hingga 2023.

Tagihan energi melonjak tahun ini setelah harga gas dan listrik, yang sudah naik setelah pandemi, melonjak menyusul invasi Rusia ke Ukraina dan langkah Moskow untuk membatasi ekspor gas ke Eropa. Tagihan rata-rata baru listrik dan gas untuk 24 juta rumah tangga bakal membuat tagihan energi menjadi hampir tiga kali lipat dari Oktober tahun lalu ketika rata-rata 1.277 poundsterling atau sekitar Rp22,2 juta, yang menjadi faktor utama inflasi naik ke level tertinggi 40 tahun. 

 

Editor : Prayudianto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut