BOJONEGORO, iNews.id - Bulan oktober - november tahun 2024 ini, merupakan masa peralihan musim, dari musim panas ke musim hujan, atau biasa disebut dengan musim pancaroba.
Saat masa peralihan musim hewan ternak rentan terserang sejumlah penyakit. Perubahan cuaca dari yang sebelumnya panas kemudian beralih dingin membuat daya tahan kesehatan hewan ternak menurun.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Pemkab Bojonegoro, Luthfi Nurrahman.
Menurutnya, ada sejumlah penyakit yang rawan menyerang hewan ternak saat pancaroba, diantaranya Bovine Ephemeral Fever (BEF) dan Diare.
Luthfi menambahan, penyakit BEF adalah salah satu penyakit yang paling banyak menyerang ternak ruminansia khususnya sapi. Kasus BEF ini disebut sebagai penyakit demam tiga hari.
"Selain karena cuaca dingin, juga pengaruh dari makanan. Biasanya kalau musim kemarau lebih banyak makan-makanan kering, kemudian berubah ke makanan basah," ujarnya, Rabu (20/11/2024).
Pria yang juga sebagai dokter hewan itu mengimbau kepada para peternak di Kabupaten Bojonegoro, agar dalam pemberian makanan dari makanan kering ke makanan basah dilakukan secara bertahap.
"Tetapi, kalau sudah menunjukkan ciri-ciri awal seperti nafsu makan menurun, hidung meler, dan sapi lemas, peternak harus tanggap dan segera melapor ke petugas kesehatan hewan," imbuhnya.
Beberapa penyakit hewan ternak selama musim pancaroba seperti demam tiga hari (BEF) dan diare ini tidak menular, kecuali ditularkan melalui gigitan serangga maupun nyamuk.
"Antisipasi paling gampang yang bisa dilakukan peternak salah satunya dengan bediang," pungkasnya.
Editor : Dedi Mahdi