get app
inews
Aa Text
Read Next : Biaya Perawatan Rp752 Juta, Bangunan GOR Utama Bojonegoro Rusak

Banjir Disebut Biang Kerok Ambrolnya Penahan Tebing Rp40 Miliar di Bojonegoro, Benarkah?

Rabu, 12 Februari 2025 | 16:22 WIB
header img
Kondisi bangunan pelindung tebing sungai bengawan solo yang ambrol. (Foto: Dedi Mahdi / iNews)

BOJONEGORO.INEWS.ID - Ambrolnya bangunan penahan tebing sungai Bengawan Solo di Desa Lebaksari, dan Desa Tanggungan Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, kini masih menjadi perhatian publik. Tidak hanya Bojonegoro, namun juga nasional.

Pasalnya bangunan yang menelan anggaran Rp40 Miliar dari APBD Bojonegoro, melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Pemkab Bojonegoro ini, baru seumur jagung.

Menurut Dinas PU SDA Bojonegoro, ambrolnya mega proyek pembangunan penahan tebing di Sungai terpanjang se pulau jawa ini, yang merupakan aset nasional dibawah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Bengawan Solo disebabkan karena banjir.

Hal tersebut, diungkapkan Kabid Sumber Daya Air Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro, Iwan Kristian. Menurutnya, rusaknya bangunan penahan tebing bukan karena kegagalan kontruksi di awal. 

“Kalau dikatakan gagal kontruksi, bangunan ambruk semua. Sedangkan ini hanya beberapa meter saja,” ungkap Iwan Kristian.

Iwan Kris sapaannya menjelaskan, ambrolnya proyek yang digarap kontraktor asal Surabaya, yakni PT Indopenta Bumi Pertiwi ini, disebabkan adanya banjir besar yang terjadi pada awal Januari 2025. Selain itu, di sekitar lokasi proyek terdapat aktivitas penambang pasir.

“Pada awal Januari 2025 ada banjir yang cukup besar karena hujan deras ketika itu. Selain itu, ada penambangan pasir,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, bahwa tidak ada laporan banjir yang terjadi di Desa Lebaksari pada akhir Desember 2024 dan awal Januari 2025 kemarin.

“Desa Lebaksari tidak ada laporan banjir yang masuk awal tahun 2025,” ungkap Aeny, Rabu (12/2).

Salah satu warga Desa Lebaksari Nur mengatakan, bahwa longsor yang menimpa tebing pelindung sungai Bengawan Solo ini terjadi di akhir bulan Desember kemarin saat masa tanam padi ia kerjakan. 

"Sekitar dua bulan lalu seingat saya tanggal 25 Desember mas tanggul ini ambles, dan sebagian sawah warga juga ikut terbawa ambles," ujarnya, Sabtu (8/2).

Sementara itu, pada tanggal 23 desember 2024 lalu, PT Indopenta Bumi Pertiwi telah menyelesaikan pekerjaan dan melakukan serah terima kepada OPD terkait yang dalam hal ini adalah Dinas PU SDA Bojonegoro. 

Namun tak lama berselang Bangunan sebelah barat mengalami ambruk hingga nampak tiang pancang terangkat dengan panjang 200 meter dan di desa Tanggungan Mencapai 70 meter.

 

 

Editor : Arika Hutama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut