Dosen FE Unigoro Raih Gelar Doktor, Soroti Pertumbuhan Industri Kreatif di Bojonegoro

BOJONEGORO.INEWS.ID – Jumlah dosen bergelar doktor di Universitas Bojonegoro (Unigoro) kembali bertambah. Dosen Fakultas Ekonomi (FE) Unigoro, Dr. Handoko Sosro Hadi W., SE., MM., C. Med., resmi menyandang gelar doktor setelah menuntaskan studi S3 di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya. Gelar tersebut diraih dalam ujian terbuka disertasi yang digelar Rabu (7/5/2025), dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam disertasinya yang berjudul "Analisis Program Pemerintah, Culture Heritage, Akses Permodalan, Strategi Pemasaran, Intellectual Capital, Kinerja Industri Kreatif Terhadap Pertumbuhan Industri Kreatif di Kabupaten Bojonegoro", Handoko menyoroti lemahnya regulasi yang mendukung sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Bojonegoro.
“Culture heritage memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja industri kreatif. Namun program pengembangannya perlu dioptimalkan dengan pendekatan bottom-up. Saat ini, baik Perda maupun RPJMD Bojonegoro belum menyentuh kebutuhan pelaku industri kreatif secara konkret,” ungkap Handoko.
Dalam ujian terbuka tersebut, Handoko diuji langsung oleh sejumlah akademisi, termasuk Rektor Unigoro dan Ketua LPPM Unigoro, serta Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, yang turut memberikan dukungan akademik. Studi S3 Handoko juga didanai melalui beasiswa dari Yayasan Suyitno Bojonegoro.
Kepala Biro Akademik Unigoro, Joko Purwanto, Amd.Kom., menyampaikan bahwa saat ini Unigoro telah memiliki 14 dosen bergelar doktor. Menurutnya, peningkatan jumlah doktor menjadi salah satu indikator komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Minimal 15 persen dari jumlah dosen harus bergelar doktor agar mendukung peningkatan akreditasi program studi. Selain itu, gelar doktor juga menunjang pengembangan karir akademik,” jelasnya.
“Doktor adalah gelar tertinggi di bidang akademik. Tentu tenaga pendidiknya akan lebih baik lagi karena sudah menjadi doktor,” tambahnya.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh Rektor Unigoro, Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum., yang berharap ilmu yang diperoleh Handoko dapat memberikan kontribusi nyata bagi kampus dan masyarakat.
Hal senada diungkapkan Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., yang menilai bertambahnya jumlah doktor akan menambah semangat dan energi baru bagi pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.
“Kami berharap ke depan semakin banyak karya dan penelitian yang dipublikasikan di jurnal bereputasi, termasuk jurnal terindeks Scopus. Unigoro berkomitmen memberikan kontribusi ilmiah yang relevan dengan kebutuhan daerah,” tandas Arief.
Editor : Dedi Mahdi