Empat Warga Bojonegoro Alami Luka Bakar Akibat Tabung LPG yang Bocor

BOJONEGORO.INEWS.ID – Empat orang warga di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami luka bakar, tiga di antaranya dalam kondisi cukup serius.

Peristiwa bermula saat pemilik warung, Kiswanto (67), sedang memasak bersama istrinya, Yaenah, menggunakan tiga kompor gas. Salah satu kompor mengalami kerusakan pada bagian regulator, sehingga mereka meminta bantuan tetangga, Suwondo, untuk memperbaikinya.

Baca Juga

Sambut IPA Convex 2025, Jurnalis Daerah Didorong Dalami Industri Hulu Migas dan Transisi Energi

Namun nahas, saat perbaikan berlangsung, regulator tabung gas tersebut justru bocor. Menyadari bahaya, Suwondo melemparkan tabung ke kamar mandi. Gas elpiji yang keluar menyebar dengan cepat ke seluruh ruangan. Api dari dua kompor yang masih menyala kemudian menyulut gas tersebut dan memicu ledakan serta kobaran api di seluruh warung.

"Akibat kejadian tersebut, empat orang yang berada di lokasi mengalami luka bakar. Ketiganya dalam kondisi serius, sementara satu korban mengalami luka ringan," ujar Kapolsek Kapas, AKP Sudarsono.

Keempat korban merupakan warga setempat, yaitu:

Kiswanto (pemilik warung): luka bakar grade dua pada kedua kaki dan tangan, sekitar 13,5 persen.

Yaenah (istri Kiswanto): luka bakar grade dua pada kaki, tangan, muka, dan rambut, sekitar 23 persen.

Suwondo: luka bakar grade dua pada seluruh tubuh, sekitar 36 persen.

Baca Juga

Panen Padi Organik, Bupati Bojonegoro: Tanah Subur dan Lebih Menguntungkan

Jesi Intan Yuliantika (25): luka bakar ringan pada kedua kaki.

Warga yang mengetahui kebakaran segera memberikan pertolongan dan membawa para korban ke Puskesmas Tanjungharjo. Selanjutnya, seluruh korban dirujuk ke RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk mendapatkan perawatan intensif.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut, serta mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam penggunaan peralatan gas elpiji untuk mencegah kejadian serupa.

Editor : Arika Hutama