BOJONEGORO.INEWS.ID – Banjir yang melanda kawasan Bojonegoro, Jawa Timur, akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo, telah memasuki status siaga merah. Salah satu daerah yang terdampak adalah Lorong 1, Kelurahan Ledok Kulon, Bojonegoro.
Banjir musiman ini mulai terjadi pada Selasa malam, menurut keterangan salah satu warga setempat, Vinda. Ia menjelaskan, air mulai naik sekitar pukul 23.00 WIB. "Tadi malam air sungai sudah mulai tinggi, tadi pagi sudah mulai banjir," kata Vinda pada Rabu 22 Januari 2025.
Meski banjir membawa dampak yang cukup besar, anak-anak di kawasan tersebut tampak menikmati kondisi tersebut. Beberapa diantaranya terlihat berenang dan bermain di genangan air yang menggenangi jalan dan rumah warga.
Kehadiran mereka yang riang di tengah bencana ini berbanding terbalik dengan suasana khawatir yang dirasakan oleh orang dewasa di sekitar lokasi.
Sementara itu, warga berharap kondisi ini segera surut agar kehidupan kembali normal. "Kami hanya bisa berharap agar air cepat surut, dan aktivitas bisa kembali seperti semula," ujar Vinda.
Sementara itu, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Kota Bojonegoro terpantau stabil. Kondisi tersebut berlangsung sejak pukul 12.00 sampai dengan 15.00 WIB, rabu (22/1/25).
Berdasarkan data dari perusahaan umum (Perum) Jasa Tirta Devisi Jasa Asa III Sungai Bengawan Solo, hingga rabu pukul 15.00 WIB, TMA di Karangnongko berada di angka 28.23 meter di atas permukaan laut (MDPL). Dengan trend turun.
Sedangkan TMA Bengawan Solo di wilayah Kota Bojonegoro, tepatnya di komplek TBS, hingga pukul 15.00 WIB, di angka 14.34 MDPL. Ketinggian itu berlangsung selama 4 jam terakhir.
Meski demikian, Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, masih menetapkan status sungai terpanjang di pulau jawa ini pada level siaga 3 atau siaga merah bencana banjir.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait