Program 100 Hari Kerja Wahono-Nurul di Bidang Kesehatan

Arika Hutama
Pasangan calon nomer urut 02 Setyo Wahono - Nurul Azizah, saat debat publik pilkada Bojonegoro. (Foto: Dedi Mahdi / iNews)

BOJONEGORO.INEWS.ID – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, Setyo Wahono - Nurul Azizah telah menggagas program 100 hari kerja, setelah resmi dilantik menjadi kepala daerah.

Dari data yang dihimpun, sedikitnya ada 9 poin yang dicanangkan dalam program 100 hari kerja pertama, dalam kepemimpinannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro. Salah satu poin diantaranya yakni peningkatan layanan kesehatan. 

Salah satu poin utama dalam program ini adalah memperkuat bantuan jaminan kesehatan dengan target kepesertaan Jaminan Kesejahteraan Nasional (JKN) hingga 100 persen. Untuk mencapai target ini, pemerintah daerah akan meningkatkan dan memperkuat (top up) Program Kartu Indonesia Sehat (KIS).

° Pembangunan Infrastruktur Kesehatan

Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, pemerintah daerah berencana membangun beberapa fasilitas kesehatan baru. Rencananya, akan ada satu Rumah Sakit Tipe A atau setara dengan rumah sakit milik provinsi. 

Selain itu, pembangunan Rumah Sakit Tipe B akan dilakukan di lima titik zona atau kawasan Bojonegoro, sementara Rumah Sakit Tipe C akan dibangun di sepuluh titik zona atau kawasan Bojonegoro.

Selain rumah sakit, pemerintah daerah juga berencana membangun 20 Puskesmas Unggulan di berbagai zona atau kawasan Bojonegoro. Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan primer bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.

° Program Universal Health Coverage (UHC)

Program UHC juga menjadi bagian penting dari rencana pemerintah daerah dengan anggaran sebesar Rp205.668.456.000. Program ini bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan yang universal dan berkualitas kepada semua warga Bojonegoro.

° Program Penyelesaian RS Ongkologi

Salah satu proyek kesehatan yang paling dinantikan adalah penyelesaian Rumah Sakit Ongkologi. Proyek ini memiliki anggaran sebesar Rp34.971.156.600. 

Pembangunan fisik rumah sakit senilai Rp18,6 milyar telah selesai pada tahun 2024 oleh Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Bojonegoro. 

Pada tahun 2025, Dinas Kesehatan akan melakukan pengadaan alat kesehatan untuk menunjang operasional rumah sakit.

° Program Peningkatan Status RSUD Sosodoro

Pemerintah daerah juga berencana mengajukan RSUD Sosodoro untuk menjadi RSUD Tipe A. Selain itu, RSUD Sosodoro akan ditetapkan sebagai rumah sakit pengampu tingkat madya untuk layanan kanker, jantung, stroke, uronefrologi, serta kesehatan ibu dan anak. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan di Bojonegoro.

Program kerja 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, Wahono-Nurul, dalam bidang kesehatan menunjukkan komitmen, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan. 

Dengan berbagai inisiatif yang telah dirancang, diharapkan Bojonegoro dapat menjadi contoh daerah dengan layanan kesehatan yang unggul dan terjangkau untuk semua warganya.

Editor : Arika Hutama

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network