BOJONEGORO.INEWS.ID - Sejak sepekan terakhir, masyarakat Bojonegoro dihebohkan dengan pemberitaan terkait ambrolnya bangunan penahan tebing Sungai Bengawan Solo, yang berada di Desa Lebaksari, dan Tanggungan Kecamatan Baureno.
Tak hanya di Bojonegoro, ramainya pemberitaan terkait rusaknya bangunan untuk menahan abrasi dan longsor di sungai terpanjang se pulau jawa ini juga diperbincangkan secara nasional di jagad maya.
Banyak warga terutama di media sosial yang meminta agar aparat penegak hukum (APH), turun tangan menyelidiki ambruknya bangunan yang menelan uang APBD Bojonegoro Rp40 miliar pada tahun 2024 tersebut.
"Usut dan penjarakan pihak-pihak yang seharusnya bertanggungjawab, uang rakyat dibuat mainan," kata @Mujianto dalam kolom komentar di Media Sosial iNews Bojonegoro, rabu (12/2/25).
"40 M, tapi yang dikorup 25 M, gak heran proyek Indonesia," kata @yanakrisma.
"Kok bisa ya, ada dua kemungkinan, pertama karena konsultan perencana asal-asalan, kedua kontraktor mencuri kuwalitas tidak sesuai spek," kata @cak.lepek.
Selain tiga komentar di atas, masih ada ratusan bahkan hingga ribuan komentar warganet, di berbagai akun media sosial, terutama yang diposting media massa, meminta ambrolnya penahan tebing itu diusut.
Polisi disebut akan panggil pihak terkait
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak kepolisian dikabarkan sudah menelisik, tapi bukan dari Bojonegoro melainkan Polda Jatim.
Editor : Arika Hutama
Artikel Terkait