BOJONEGORO.INEWS.ID – Seorang petani di Desa Sambeng, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, ditemukan meninggal dunia setelah tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang di sawahnya sendiri, Senin pagi (2/6/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Korban diketahui bernama PS (53), warga RT 3 RW 1 Desa Sambeng. Menurut keterangan Kapolsek Kasiman AKP Djamiko, SH, peristiwa tragis ini bermula saat korban berjalan di pematang sawahnya dengan maksud mematikan aliran listrik jebakan tikus yang telah ia pasang sejak tiga hari sebelumnya.
“Korban diduga terpeleset saat berjalan di galengan sawah, lalu terjatuh dan menyentuh kawat listrik jebakan tikus yang masih aktif. Akibatnya, korban langsung tersengat listrik dan meninggal dunia di lokasi kejadian,” jelas AKP Djamiko.
Seorang tetangga yang melihat kejadian tersebut segera memanggil warga sekitar untuk membantu. Tak berselang lama, istri korban melaporkan peristiwa ini ke Polsek Kasiman, yang kemudian langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.
Hasil Pemeriksaan di Lokasi Kejadian
- Polisi bersama tim medis dari Puskesmas Kasiman langsung melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban. Berikut hasil temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP):
- TKP berada di tengah sawah milik korban dengan ukuran kurang lebih 50x50 meter.
- Ditemukan kawat penghantar listrik jebakan tikus yang terhubung ke meteran listrik.
- Kabel dari meteran menuju sawah membentang sepanjang 100 meter.
- Listrik jebakan tikus dipasang oleh korban sendiri sejak tiga hari yang lalu.
Hasil Pemeriksaan Medis
- Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
- Terdapat luka bakar sepanjang 10 cm di betis kiri korban.
- Korban meninggal murni akibat sengatan listrik.
“Ahli waris korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi, yang telah dinyatakan dalam surat pernyataan resmi,” tambah Kapolsek.
Peringatan untuk Petani
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat, khususnya petani, agar tidak menggunakan aliran listrik sebagai jebakan tikus karena sangat berbahaya dan telah menyebabkan banyak korban jiwa di berbagai daerah.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait
