BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id – Program Studi (Prodi) Kimia Universitas Bojonegoro (Unigoro) secara resmi menjalin kerja sama penelitian dengan Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan detektor residu pestisida, dan mulai dilaksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2025.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari program Pelatihan Teknik Instruksional (PEKERTI) yang mewajibkan dosen ITS berkolaborasi dengan dosen dari perguruan tinggi lain. Prodi Kimia Unigoro dinilai memiliki potensi kuat untuk riset bersama, terutama dalam bidang nanopartikel.
“Rencananya adalah kolaborasi riset dan publikasi di jurnal internasional bereputasi. Yang mulai dilaksanakan bulan Juli hingga Desember 2025,” jelas Kaprodi Kimia Unigoro, M. Bakhru Thohir, S.Si., M.Sc. kamis (14/8/).
Lebih lanjut, Bakhru menyebut pengembangan detektor residu dipilih karena pentingnya isu pestisida yang berdampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.
“Selama ini dalam deteksi pestisida selalu dilakukan dengan proses yang rumit, panjang, dan mahal. Sehingga diperlukan sebuah teknologi deteksi baru yang murah dan mudah. Risetnya nanti akan dimulai dari sintesis dan pembuatan detektor. Kemudian dilanjut dengan kerjasama publikasi,” pungkasnya.
Prodi Kimia Unigoro terus mendorong dosen dan mahasiswanya untuk aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait