BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana pada musim hujan 2025/2026. Imbauan ini disampaikan menyusul rilis BMKG pada September 2025 yang mencatat sedikitnya 74 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem, dengan angin kencang sebagai insiden paling dominan.
Peringatan tersebut disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, dalam dialog interaktif SAPA BUPATI di Pendopo Malowopati, Senin (17/11/2025). “Ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tugas BPBD, tetapi tugas bersama,” ujarnya.
Agus menuturkan bahwa kawasan sepanjang DAS Bengawan Solo masih rentan banjir, sementara sejumlah kelurahan di wilayah perkotaan mengalami peningkatan genangan akibat perubahan tata ruang. Di sisi lain, permukiman padat dan bangunan non-permanen diminta lebih waspada terhadap angin kencang yang kerap terjadi secara tiba-tiba.
Dalam paparannya, BPBD menegaskan bahwa upaya mitigasi terus digencarkan, mulai dari penguatan sistem peringatan dini, normalisasi drainase, hingga pembangunan sumur resapan pada berbagai titik rawan. Koordinasi antar-organisasi perangkat daerah juga terus dipercepat.
Selain itu, relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) dilibatkan secara aktif untuk mengedukasi warga. “Kekuatan kita ada pada kolaborasi. Ketika warga memahami langkah mitigasi, risiko bisa ditekan,” kata Agus.
Sesi dialog SAPA BUPATI berlangsung dinamis dengan beragam pertanyaan dan keluhan warga, mulai dari isu lingkungan, layanan publik, hingga langkah adaptasi menghadapi perubahan cuaca. Para pimpinan OPD merespons satu per satu dengan solusi yang langsung diarahkan pada tindak lanjut.
Melalui forum ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menegaskan kembali komitmen menghadirkan pemerintahan yang terbuka, responsif, dan dekat dengan masyarakat.
Editor : Dedi Mahdi
Artikel Terkait
