Warga tumpah ruah memadati jalan saat mobil jenazah keluar dari Gedung Pakuan. Orang tua, remaja, anak-anak penuh di kanan dan kiri jalan. Warga membawa serta bunga sebagai ungkapan duka cita kepada Eril yang meninggal dunia di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.
Mereka tampak mencoba mendekat ke mobil jenazah untuk melihat keberadaan terakhir Eril. Akibatnya, laju kendaraan sempat tersendat dan berjalan pelan. Beberapa petugas juga sempat menghalau warga yang ingin melihat lebih dekat.
Ratusan pelajar SMA tampak berjejer di bahu jalan. Mereka membawa bunga dan poster bertuliskan selamat jalan Eril. "Sengaja datang kesini untuk melepas A Eril ke peristirahatan terakhir. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, " kata salah seorang pelajar, Aulia.
Pelajar lainnya, Feby mengaku, kedatangannya ikut melepas Eril sebagai bentuk dika cita mendalam atas kepergian Eril untuk selama lamanya. Dia mengaku mengenal Eril di media sosial. "Saya mengenal dia sebagai sosok yang baik. Semoga Pak Ridwan Kamil diberi ketabahan," ujar Aulia.
Pantauan di lapangan, jalanan Kebun Kawung kembali normal sekitar 30 menit setelah iring iringan kendaraan jenazah meninggalkan Pakuan. Beberapa warga majsh tampak berkerumun di jalanan.
Editor : Prayudianto