Karenanya, peserta didik dilibatkan dalam prosesi Medioen Mantu ini. Setidaknya, sepasang pelajar dilibatkan untuk menjadi domas dan manggala. Mereka akan berjaga ditiap-tiap sambung tuwuh. Artinya, ada ratusan pelajar yang terlibat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati menjelaskan, anak-anak harus selalu diberikan pemahaman dan edukasi tentang kebudayaan. Salah satunya, sambung tuwuh dalam prosesi pernikahan adat Jawa. Hal itu, penting agar budaya warisan leluhur tersebut tidak lekang ditelan zaman.
‘’Jadi biarpun saat ini era digitalisasi, anak-anak peserta didik juga harus adat-adat dan kebudayaan dimana mereka tinggal,’’ ungkapnya.
Lismawati menyebut sambung tuwuh yang terpasang bukan berjumlah 104. Namun, ada 114 sambuh tuwuh yang terpasang dari titik nol Kota Madiun sampai di Mapolres Madiun Kota. Dengan jumlah sebanyak itu, Kota Madiun bakal memecahkan rekor Muri prosesei pernikahan adat dengan pemasangan sambung tuwuh terbanyak. ‘’Selama ini kan belum ada yang menggelar pernikahan dengan sambung tuwuh sebanyak itu,’’ pungkasnya.
Editor : Prayudianto