get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG Prediksi Musim Kemarau Basah Berlangsung hingga Oktober 2025, Waspada Cuaca Ekstrem

Hujan di Musim Kemarau, Ahli Klimatologi Unigoro Peringatkan Potensi Bencana

Rabu, 09 Juli 2025 | 14:29 WIB
header img
Ahli Klimatologi Unigoro Dr. Heri Mulyanti, S.Si., M.Sc., saat memaparkan kondisi wilayah Bojonegoro. (Foto: dok Unigoro)

Bojonegoro, iNewsBojonegoro.id – Meskipun bulan Juli seharusnya sudah memasuki musim kemarau, hujan dengan intensitas sedang masih terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro. Fenomena cuaca tak biasa ini memicu kekhawatiran akan potensi bencana klimatologis, termasuk banjir.

Ahli klimatologi dari Universitas Bojonegoro (Unigoro), Dr. Heri Mulyanti, S.Si., M.Sc., menjelaskan bahwa seharusnya musim kemarau di wilayah Jawa Timur berlangsung pada bulan Juli hingga September. Namun, hujan yang masih turun di pertengahan tahun ini berpotensi menimbulkan banjir, meski dengan dampak yang lebih ringan dibandingkan musim penghujan.

“Kalau banjir terjadi saat kemarau, airnya memang lebih cepat surut karena daya serap tanah lebih tinggi,” ujar Dr. Heri saat ditemui pada Rabu (9/7/2025).

Ia memaparkan bahwa curah hujan yang terjadi belakangan ini merupakan hujan lokal, yang dipicu oleh lemahnya tiupan angin muson dari Australia. Akibatnya, suhu permukaan laut di sekitar Pulau Jawa meningkat, mendorong pembentukan awan hujan.

“Kondisi ini membuat wilayah pesisir utara Pulau Jawa dan Nusa Tenggara mengalami suhu lebih tinggi dan hujan yang tak menentu,” jelasnya.

Fenomena ini juga berdampak pada sektor pertanian, terutama petani tembakau dan palawija, yang rentan terhadap genangan air. “Jenis tanaman ini tidak tahan terhadap air dalam jumlah besar. Bahkan petani padi pun ikut terdampak karena proses panen dan pengeringan gabah menjadi terganggu,” tambah dosen Ilmu Lingkungan Unigoro tersebut.

Dr. Heri mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi dan dapat berdampak langsung pada sektor ekonomi dan keselamatan masyarakat.

Editor : Dedi Mahdi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut