UMKM Bojonegoro Tembus Pasar Global, Keripik Singkong Ekspor Perdana ke Arab Saudi
BOJONEGORO, iNewsBojonegoro.id - Perusahaan kripik asal Bojonegoro, dibawah PT Pareto Estu Guna, di Jalan Raya Kabunan, Balen, Bojonegoro, melepas ekspor perdana keripik singkong premium “Matoh” ke Arab Saudi.
Pengiriman satu kontainer penuh ini menjadi langkah bersejarah bagi UMKM lokal untuk memasuki pasar internasional. Nilai ekspor perdana tersebut mencapai USD 17.500.
Keripik singkong “Matoh” merupakan produk unggulan yang dibuat dari bahan baku singkong kualitas tinggi dan diracik dengan rempah-rempah khas Indonesia.
Produk ini diproses tanpa MSG dan tanpa bahan pengawet, sehingga memperkuat posisinya sebagai camilan sehat yang kompetitif di pasar global.
Direktur PT Pareto Estu Guna, Aswin Susilo, menyampaikan apresiasinya atas dukungan berbagai pihak dalam proses pengembangan hingga tercapainya ekspor perdana ini.
“Ini langkah nyata memperluas jangkauan produk lokal ke pasar internasional. Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah, pemerintah provinsi, serta Bank Indonesia yang terus memberikan pendampingan dan fasilitasi,” ujarnya.
Aswin berharap ekspor hari ini menjadi pemicu semangat bagi UMKM lainnya.
“Kami ingin kegiatan ini tidak sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas, memperluas pasar, dan mendorong tumbuhnya UMKM secara berkelanjutan. Semoga sinergi ini terus terjaga dan memberi manfaat nyata bagi perekonomian Bojonegoro dan Indonesia,” tambahnya.
Assisten Direktur Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Jhordy Kashoogie, dalam sambutannya menegaskan bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional.
UMKM berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB nasional dan 67 persen di Jawa Timur, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90 persen.
Namun, masih terdapat sejumlah tantangan bagi UMKM, seperti kelembagaan yang belum kuat, kapasitas usaha terbatas, dan kendala akses pembiayaan.
Bank Indonesia merespons tantangan tersebut melalui tiga strategi: peningkatan kualitas, peningkatan pembiayaan, dan peningkatan kapasitas usaha.
PT Pareto Estu Guna menjadi salah satu UMKM binaan BI dalam program Akademi Muda Ekspor dan berhasil menembus pasar Arab Saudi melalui pendampingan intensif.
“Ini prestasi luar biasa. Satu kontainer penuh keripik Matoh telah dikirim ke Arab Saudi. Kami bangga atas pencapaian ini,” ujar perwakilan BI.
Sinergi dengan Pemkab Bojonegoro dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga disebut akan terus diperkuat guna membangun ekosistem UMKM ekspor yang berkelanjutan.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, turut memberikan apresiasi atas keberhasilan ekspor tersebut. Ia menekankan bahwa capaian ini bukan hanya prestasi perusahaan, tetapi juga peluang bagi petani singkong lokal.
“Bojonegoro memiliki potensi singkong yang besar, terutama di kawasan hutan. Kami berharap perusahaan dapat memberikan pendampingan kepada petani untuk memenuhi standar singkong premium,” ujarnya.
Bupati juga menyoroti pentingnya pelatihan UMKM dan hilirisasi produk pertanian sebagai langkah meningkatkan nilai tambah produk lokal.
“Dengan ekspor ini, bukan hanya Bojonegoro yang bangga, tetapi juga terbuka kesempatan kerja baru. Terima kasih kepada PT Pareto Estu Guna yang telah mengharumkan nama daerah melalui produk UMKM berkualitas,” tambahnya.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan Bank Indonesia, PT Pareto Estu Guna kini memulai babak baru dalam ekspansi pasar internasional.
Keripik singkong “Matoh” diharapkan dapat terus memperluas distribusinya dan membawa nama Bojonegoro semakin dikenal di dunia.
Editor : Arika Hutama